BEKASI – Pimpinan yayasan sekolah Global Mulia, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Teguh Wibowo Yasin berpendapat jika gagasan tentang Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) sangat menarik. Menurutnya hal tersebut sebagai salah satu faktor penunjang kemajuan bangsa dari sistem pendidikan.
“Memang perlu adanya revitalisasi pendidikan, bagaimana kurikulum menyesuaikan dengan perubahan- perubahan apalagi dikaitkan dengan teknologi,” kata Teguh kepada Indonesiaparlemenm.com diruang kerjanya, Jumat (25/2/2022).
Dia menjelaskan, jika ada perubahan kurikulum sistem belajar tatap muka kini sementara dibatasi menjadi sistem belajar via daring guna pencegahan penyebaran Covid-19.
“Jika memang nanti toh ada aturan meskipun pandemi sudah selesai, mungkin tetap ada blanded atau kombinasi belajar on line dan off line, ” katanya.
Dia menyebut, hal itu akan mengalami perubahan dasar dalam sistem pendidikan di Indonesia yang harus dipersiapkan sejak kini.
Dia menyetujui, jika dalam dunia pendidikan harus mempunyai konsep bagaimana peserta didik merasa menjadi nyaman dalam kegiatan belajar mengajar.
“Mereka kalau sudah belajar nyaman tanpa ada paksaan akan timbul rasa aware (sadar) pentingnya menimba ilmu,” kata Teguh.
Kesimpulannya, bagaimana cara menumbuhkan rasa kesadaran bagi peserta didik bahwa belajar itu sangat menyenangkan.
Sebagai informasi, GSM merupakan gerakan yang mempromosikan dan membangun kesadaran guru, kepala sekolah, orang tua, dan pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun ekosistem sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup agar anak-anak menjadi pembelajar yang adaptif, mandiri, tangkas, dan cepat menghadapi perubahan dunia yang sangat cepat dan tak menentu.
Jurnalis: Dirham
Tinggalkan Balasan