JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan status Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda saat ini adalah level 3 atau siaga.
Kendati demikian secara visual kondisi GAK itu tidak mengkhawatirkan. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan lokasi penyeberangan Merak-Bakauheni terletak cukup jauh dari bahaya tsunami akibat potensi erupsi GAK, serta terhalang beberapa pulau.
Dia menambahkan, pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung itu lokasinya cukup jauh dan terhalang beberapa pulau dari GAK.
“Maka kami menyimpulkan penyeberangan relatif aman dari bahaya tsunami,” kata Dwikorita dalam konferensi pers daring, Kamis (28/4/2022).
“Insyaallah aman,” tambah dia.
Dia pun mencontohkan tsunami yang terjadi akibat aktivitas GAK pada 2018 silam, kala itu jalur penyeberangan relatif aman.
Selain itu, berdasarkan survei pada hari ini oleh pihaknya per hari ini aktivitas GAK secara visual sudah menurun.
Sebelumnya pada Minggu (24/4) lalu, Gunung Anak Krakatau dinaikkan statusnya dari level 2 atau waspada ke level 3 atau siaga.
Kepala Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono mengatakan dari hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan
“Tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari waspada (Level II) menjadi siaga (Level III),” kata Eko Budi Lelono dalam keterangan resminya, Minggu (24/4/2022).
Tinggalkan Balasan