JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin kerap dihinggapi dengan sejumlah isu-isu negatif yang dilontarkan pihak Barat sejak perang Ukraina bergulir.
Teranyar, Intelijen Inggris menyampaikan kabar mengagetkan mengenai kondisi Vladimir Putin.
Hal ini diungkapkan Kepala intelijen Inggris MI6 seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (29/5/2022), menduga Putin telah mati. Menurutnya, orang-orang dekatnya berusaha berusaha keras merahasiakannya.
Diungkapkan juga, tubuh pengganti Putin diyakini telah digunakan untuk acara-acara publik seperti pada Parade Hari Kemenangan Moskow di awal bulan ini.
Sumber intelijen tersebut juga mengatakan kemunculan Putin di media bisa jadi merupakan rekaman.
“Putin sangat sakit dan jika ia mati kematiannya akan dirahasiakan selama beberapa pekan, jika bukan bulanan,” katanya kepada Daily Star.
“Ada juga kemungkinan bahwa Putin telah mati. Sangat sulit untuk diketahui. Dipercaya Putin telah menggunakan tubuh pengganti saat ia sakit, dan Kremlin melakukannya lagi saat ini,” imbuh dia.
Sumber itu juga menyebut, kroni-kroni Putin takut jika berita kematiannya tersebar akan ada kudeta di Kremlin.
Selain itu, banyak jenderal Rusia yang ingin menarik pasukannya dari Ukraina.
“Kematian Putin akan membuat mereka tanpa kekuatan dan rentan, sehingga mereka melindungi kepentingannya dengan mengatakan Putin masih hidup, tetapi hal sebaliknya bisa jadi yang benar,” ucap dia.
Kesehatan Putin memang dilaporkan memburuk pada beberapa bulan terakhir.
Ia disebut muncul dengan tak banyak melakukan pergerakan, serta wajahnya terlihat semakin bengkak. Para pengamat memperkirakan Putin tengah menderita kanker darah. Mereka juga berpendapat Putin menggunakan steroid atau menerima perawatan kanker sehingga wajahnya terlihat besar.
Dua pekan lalu, seorang oligarki Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin, mengungkapkan Putin menderita sakit kanker darah, dan telah dioperasi sebelum menyerang Ukraina. Kepala Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov juga mengklaim bahwa Putin sakit kanker yang cukup parah.
Beragam isu negatif yang menerpa Putin
Belum ada konfirmasi dari pihak Kepresidenan Rusia mengenai kabar di atas. Namun yang jelas sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina, Vladimir Putin kerap didera isu-isui negatif. Mulai dari isu sakit keras, perselingkuhan hingga dianggap sebagai hitler modern.
Semua isu negatif tersebut dihadapi istana presiden Rusia (Kremlin) dengan melakukan bantahan. Termasuk yang terbaru soal sakit keras yang dialami Vladimir Putin.
Vladimir Putin bahkan menelepon Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, Kamis (5/5/2022) waktu Moskow membantah isu tersebut.
Diduga Sakit Keras
Penampilan terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin di depan publik pekan lalu membuat dugaan dirinya tengah sakit Parkinson. Di dalam foto terlihat tangan Putin membengkak dan berpegangan di meja saat bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.
Tak hanya itu, Putin juga terlihat mengetukkan kakinya ke meja, saat berbicara dengan stafnya tersebut mengenai nasib Mariupol, kota di Ukraina yang dikepung tentara Rusia di sebuah klip video.
Putin juga dirumorkan tengah mengalami masalah kesehatan dan serangan jantung. Menurut mantan politikus Inggris, Louise Mench, yang melihat klip video itu, kondisi Putin tampaknya berhubungan dengan kabar penyakit Parkinson.
“Anda bisa melihat ia mencengkram meja dan tangannya sehingga tangannya yang bergetar tak terlihat, tetapi ia tak berhenti mengetukkan kakinya,” kata Mench di Twitter dikutip dari New York Post.
Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov sebelumnya menjawab aneka informasi negatif media arus utama barat adalah “sampah”.
Serahkan Kekuasaan
Muncul isu Presiden Rusia Vladimir Putin akan akan menyerahkan kekuasannya.
Isu tersebut beredar di tengah kabar kesehatannya yang memburuk.
Dilansir Mirror, Putin dikabarkan akan menjalani operasi, kemungkinan operasi kanker, menurut kabar yang bocor diduga dari dalam Kremlin.
Kabar tersebut tersebar di channel Telegram General SVR.
Channel itu kabarnya dijalankan oleh mantan Letnan Jenderal Badan Intelijen Luar Negeri Rusia.
Disebutkan Putin telah diberitahu dokter bahwa operasi akan membuatnya “tidak berdaya” dalam beberapa waktu.
Karena itu, ia seharusnya secara singkat menyerahkan pemerintahan kekuasaan kepada seorang ajudan.
Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov menyebut informasi itu “sampah,” dan meyakinkan para jurnalis Presiden Putin tidak berencana menyatakan perang terhadap Ukraina.
Sumber: Dailystar/Tribunnews.com
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan