JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke Kiev, Ukraina dan Moskow Rusia. Untuk kunjungannya, telah disiapkan penjagaannya oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Karena saat ini kedua negara tersebut tengah dilanda konflik.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo menjamin keamanan Presiden Jokowi selama kunjungan ke Ukraina dan Rusia pada pekan depan itu. Menurut Budi, Paspampres telah membuat berbagai skenario pengamanan dan alat keamanan Presiden.
Budi mengungkapkan pasukannya juga sudah menggelar latihan sejak beberapa pekan terakhir untuk mengamankan Jokowi.
“Contohnya penyelamatan dari kereta api, penyelamatan di stasiunnya sendiri, di jalan seperti apa, meng-escape beliau itu kami sudah latihan, itu dari teknisnya,” kata Budi kepada wartawan, Kamis (23/6/2022). Budi mengatakan ada 39 personel Paspampres yang bakal menjaga Jokowi. Mereka terdiri dari pengamanan yang akan terus menempel Jokowi, tim advance, dan tim khusus yang bakal stand by di lokasi selama acara.
“Perlengkapan pun sudah kami siapkan, helm, rompi, yang kemungkinan kalau memang berkenan digunakan untuk kegiatan di sana, kita juga sudah siapkan semuanya,” kata Budi.
Tak cuma perlengkapan keselamatan, Budi mengatakan tim juga bakal membawa senjata api laras panjang dengan amunisi tak terbatas untuk penjagaan Jokowi. Ia mengklaim pihak Ukraina sudah memberikan izin tim pengamanan Jokowi membawa perlengkapan tersebut.
“Selanjutnya untuk komunikasi maupun koordinasi dengan mereka, kami sudah lakukan di awal dengan KBRI dan selanjutnya nanti advance akan ke sana, lebih melekat lagi, nanti di dalam rangkaian kereta api kemungkinan juga mereka akan ikut di dalam situ, namun kita batasi untuk jumlah tempatnya,” kata Budi.
Kabar Jokowi bakal mengunjungi Kiev dan Moskow akhir Juni 2022 ini sebelumnya dibenarkan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Di Moskow, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sedangkan di Kiev Jokowi bakal bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Retno menyebut, kunjungan ini dilakukan dalam situasi yang tidak normal. Sebab ketegangan di antara kedua negara sudah berlangsung selama tiga bulan lebih.
Namun, sebagai presidensi G20 dan anggota Champion Group from Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Jokowi memilih untuk berkontribusi dan tidak tinggal diam.
Retno mengatakan, kunjungan presiden menunjukan kepedulian terhadap isu kemanusiaan. Presiden Jokowi juga akan mencoba memberikan kontribusi menangani isu pangan.
“(Masalah itu) diakibatkan karena perang, dampak dirasakan semua negara terutama negara berkembang dan penghasilan rendah. Dan (presiden akan) terus mendorong spirit perdamaian,” kata Retno.
Tinggalkan Balasan