JAKARTA – Untuk membahas penanganan tragedi stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan 125 orang, pemerintah akan menggelar rapat koordinasi lintas kementerian pada Senin (3/10/2022).
Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD, bahwa rapat tersebut akan digelar di kantornya.
“Besok jam 09.00 saya mengundang rapat koordinasi bersama menko PMK, menteri kesehatan, menpora, mendagri, menteri sosial, panglima TNI, kapolri, KONI, PSSI, saya undang ke kantor saya untuk membicarakan hal-hal tersebut,” kata Mahfud dalam video di YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (2/10/2022).
Mahfud menyebut jika rapat koordinasi ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar pemerintah segera menggelar rapat lintas kementerian untuk membahas langkah-langkah penanganan tragedi Kanjuruhan.
Menurut Mahfud, Jokowi meminta para perwakilan kementerian dan lembaga terkait membahas tiga hal utama.
“Satu, melakukan penelitian jika kemungkinan ada pelanggaran hukum atau tindak pidana di dalam peristiwa itu,” ucap Mahfud.
Jokowi, kata Mahfud juga meminta agar rapat itu membahas masalah rehabilitasi dan penyantunan korban dan keluarganya.
“Kemudian, diminta untuk mengantisipasi pengelolaan dunia sepak bola dan liga Indonesia agar menjadi lebih tertib dan lebih beradab, dan tidak memberi image jelek di dunia internasional,” jelas Mahfud.
Mahfud menegaskan bahwa Jokowi meminta para menteri untuk segera membahas poin-poin tersebut sebagai respons atas tragedi yang terjadi usai laga Arema dan Persebaya di Malang pada akhir pekan lalu.
Kericuhan ini bermula ketika skuad tuan rumah, Arema, dinyatakan kalah dalam laga melawan Persebaya dengan skor 2-3.
Tak terima, sejumlah pendukung Arema turun dari tribun penonton ke tengah lapangan. Karena situasi kian kacau, kepolisian sempat mengadang penonton, kemudian menembakkan gas air mata.
Namun, gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke arah pendukung yang turun ke lapangan, tapi juga ke tribun penonton. Para pengunjung pun panik.
Kemudian lantas berdesak-desakan keluar dari stadion. Di tengah kepanikan itu, banyak penonton mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.
Tinggalkan Balasan