JAKARTA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan misi kepahlawanan masa kini adalah terciptanya iklim ekonomi yang merata, maju, dan mandiri bagi seluruh lapisan masyarakat di desa dan kota. Para pemuda yang memiliki visi tersebut adalah pahlawan masa kini.
Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengungkapkan hal itu saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional di Lapangan Utama Kemendes PDTT, Kalibata, Jakarta, Kamis (10/11/2022)
“Bagi kita, pegawai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi kewajiban kepahlawanan kita adalah memastikan kebangkitan, kemajuan dan kemandirian desa”, ujar Gus Halim.
Dia menyebut, tantangan pemuda tidak hanya mampu meneladani keberanian pahlawan menghadapi gencatan senjata. Namun pemuda harus perkasa dan mengesampingkan kepentingan individunya.
Oleh karena itu, Gus Halim meminta kepada pegawai Kemendes PDTT agar bisa totalitas dalam bekerja. Selain itu tidak segan untuk menyusuri pelosok desa demi memastikan rumus pembangunan masyarakat telah sesuai dengan 18 tujuan SDGs Desa.
“Mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan. Serta memastikan tidak ada warga yang terlewatkan dalam pembangunan. Termasuk membersamai desa mencapai 18 tujuan SDGs Desa,” papar menteri peraih Doctor Honoris Causa UNY ini.
Selain resolusi jihad, Gus Halim menyimpulkan bahwa para pahlawan sebagai pejuang kemerdekaan punya semboyan pamungkas di dalam perjuangannya. Semboyan itu yakni ‘Pantang Pulang Sebelum Menang’.
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini meminta kepada Pegawai Kemendes PDTT dapat menanamkan prinsip tersebut sebagai fondasi utama atas diterapkannya SDGs Desa sebagai arah pembangunan masyarakat Desa.
“Nilai-nilai dasar resolusi jihad dan kewiraan para pahlawan harus dapat kita terapkan dalam kerangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi, dengan mengarusutamakan SDGs Desa,” pungkas dia.
Jurnalis: Dirham
Tinggalkan Balasan