Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah. Dok: ist

JAKARTA – Sebanyak 175 sampel urine hingga darah dari korban kasus gangguan ginjal akut telah diterima Puslabfor Mabes POlri. Hal tersebut berkaitan dengan komitmen Bareskrim Polri untuk menyelidiki kasus gangguan gagal ginjal akut.

“Sampai saat ini, Puslabfor Polri telah menerima 175 sampel kasus gagal ginjal akut yang terdiri dari obat, urine, dan darah,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah di Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Meski begitu, Nurul belum merinci hasil dari pemeriksaan ratusan sampel tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa kepolisian dan BPOM telah melakukan gelar perkara dan meningkatkan kasus tersebut ke penyidikan.

“Tim Bareskrim juga menghadiri gelar perkara yang dihadiri BPOM. Rencana selanjutnya, tim gabungan akan melakukan koordinasi dengan puslabfor terkait dengan pengembangan TKP dan melengkapi berkas dokumen penyelidikan,” jelas dia.

Sebagai informasi, gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) diduga disebabkan oleh kandungan zat kimia berbahaya etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam obat sirop yang dikomsumsi pasien. Kemenkes telah mendatangkan obat antidotum atau penawar merek Fomepizole sebanyak 246 vial.