CIANJUR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih ada 39 orang dinyatakan hilang. Dan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur, hingga Kamis (24/11/2022) petang mencapai 272 orang.
Pencarian korban yang hilang tersebut, terkendala cuaca hujan dan juga timbunan tanah longsor yang tinggi di kawasan gempa Cianjur.
Proses pencarian dan evakuasi korban tertimbun longsor di Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, pada Kamis (24/11/2022) sore terpaksa dihentikan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, dari 39 orang yang masih hilang tersebut, 32 orang merupakan warga Desa Cijedil, sedangkan tujuh warga lainnya kebetulan sedang melintas di desa yang tertimbun longsor tersebut.
“Memang dalam pencarian, kalau masih berhari-hari ini kita berharap ada yang selamat. Buktinya kemarin ada yang ditemukan selamat. Jadi ini masih menggunakan tenaga orang, sementara (kondisinya) longsor, cuaca hujan dan ketinggian longsornya juga tidak rendah,” ungkap Suharyanto dalam konferensi pers dari Cianjur yang disiarkan secara daring, Kamis (24/11/2022).
Suharyanto menjelaskan, dalam proses pencarian hari ini berdasarkan informasi yang diterima sudah terdeteksi 2 korban gempa Cianjur yang diduga tertimbun di salah satu lokasi longsor.
Hal itu didapatkan dari temuan sejumlah barang-barang pribadi korban seperti pakaian telepon seluler dan kartu identitas.
“Akan tetapi sampai dengan Kamis sore, jenazah korban tersebut belum bisa ditemukan,” imbuhnya.
Sementara, dua alat berat masih belum bisa mencapai titik lokasi di mana diduga kuat teridentifikasi dua korban yang tertimbun longsor di lokasi gempa Cianjur.
Suharyanto mengungkapkan, kemungkinan besok mulai dikerahkan alat berat. Namun, kondisi jalan untuk dilalui alat berat juga tidak mudah dan bisa membahayakan operator alat berat.
“Untuk proses pencarian dan evakuasi selanjutnya akan dilanjutkan pada Jumat pagi pukul 8,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan