JAKARTA – Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penyelesaian Kejahatan Pertanahan Direktorat Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Tahun 2022 di Hotel Borobudur,Jakarta, Rabu, (7/12/2022).
Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto menyampaikan pihaknha melaporkan mampu menyelesaikan permasalahan kejahatan pertanahan.
“Ini bisa kita selesaikan dengan melakukan sinergi kolaborasi antar empat pilar yaitu, BPN, Pemerintah Daerah, aparat penegak hukum dan bahkan peradilan. Hari ini semuanya hadir,” kata dia kepada wartawan.
Dia menyebut sebanyak 60 kasus dari 800-900 yang berada di BPN, Kepolisian dan sudah selesai sebanyak 315 kasus sepanjang tahun 2022.
“Ini sudah selesai 60 kasus tahun 2022. di mana 53 kasus sudah diselesaikan di kepolisian dan 26 kasus sudah P21, Pihak BPN sendiri ada 54 kasus dan 19 sudah (K1-cek) modus mereka biasanya mereka melakukan kegiatan para mafia tanah ini memalsukan dokumen. Baik dokumen girik dan surat keterangan tanah,” terang Hadi Tjahjanto
Eks Panglima TNI itu mengatakan kasus-kasus lainnya adanya sekelompok masyarakat yang menduduki tanah secara ilegal di atas pertanian, HGU maupun HGB.
“Berikutnya adalah penghilangan patok, maupun penggeseran patok dari apa yang mereka lakukan mereka modusnya hingga bisa menguasai 54 ribu hektare. Sehingga kalau dihitung kerugiannya ada Rp2,5 triliun dan melibatkan 412 mapia tanah. semua sudah kita selesaikan,” Jelas dia.
Jurnalis: Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan