Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto saat rapat bersama Komisi II DPR RI di Senayan, Selasa (17/1/2023). Dok: ATR/BPN

JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto bersama Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Raja Juli Antoni menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung ini berlangsung di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta pada Senin (16/1/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN melaporkan capaian kinerja Kementerian ATR/BPN selama tahun anggaran 2022. Ia mengungkapkan, capaian realisasi anggaran Kementerian ATR/BPN mencapai 93,57% atau sebesar Rp7.345.555.469.468,00. “Capaian ini meningkat 2,79% daripada serapan tahun 2021 yaitu sebesar 90,76%,” ungkap Hadi Tjahjanto.

Dari anggaran yang terserap, Kementerian ATR/BPN berhasil menuntaskan berbagai program prioritas nasional yang mendukung pembangunan nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal pendaftaran tanah, pada tahun 2022 Kementerian ATR/BPN berhasil mendaftarkan sekitar 6,7 juta bidang tanah dengan keluaran berupa sertipikat sekitar 4 juta bidang tanah melalui beberapa mekanisme, baik dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) maupun program prioritas nasional lainnya.

“Sehingga, sampai dengan tahun 2022 Kementerian ATR/BPN telah mendaftarkan 101,1 juta bidang tanah atau 80,25% secara nasional dan 85 juta bidang tanah atau 67,5% di antaranya telah bersertifikat,” ungkap Hadi Tjahjanto.

Hadi menyampaikan beberapa progres kegiatan prioritas Kementerian ATR/BPN. Di antaranya perolehan tanah oleh Badan Bank Tanah, progres penyiapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), hingga terkait penanganan kasus pertanahan.

Sedangkan untuk rencana kerja 2023, terdapat penurunan anggaran sebesar 5,25% dibandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2022. Di samping itu, Kementerian ATR/BPN juga turut menerapkan kebijakan Automatic Adjustment sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Keuangan sebesar Rp404,31 Miliar dengan sumber dana Rupiah Murni dari tiga jenis belanja yaitu Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal.

“Terdapat 12 program dan kegiatan prioritas Kementerian ATR/BPN pada tahun 2023. Sembilan di antaranya bisa terlaksana, namun terdapat tiga kegiatan yang terkena kebijakan Automatic Adjustment yaitu Peta Bidang Tanah PTSL, Sertipikat Hak Atas Tanah PTSL, dan keluaran SK Redistribusi Tanah,” ucap Hadi Tjahjanto.

Eks Panglima TNI itu juga memohon agar pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2023 bisa mendapatkan dukungan dan pendampingan dari Pimpinan dan Para Anggota Komisi II DPR RI. Sehingga, kata dia, apa yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan dengan baik.

“Atas segala upaya dan dukungan yang diberikan oleh Pimpinan dan segenap Anggota Komisi II DPR RI, kami mengucapkan terima kasih,” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho