JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku pihaknya mempersiapkan 315 ribu ton beras siap edar yang akan disalurkan melalui operasi pasar hingga Maret mendatang.
Dia juga menargetkan seluruh beras impor yang masuk dapat tersalurkan melalui operasi pasar paling lambat pada Februari.
Eks Kabareskrim itu mengakui harga beras dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan. Karena itu, harga beras harus dikendalikan karena menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi inflasi
“Paling lambat semua yang impor tanggal 15 Februari sudah masuk gudang Bulog, tapi secara bertahap dipakai operasi pasar. Saya berharap sampai Februari ini habis yang (beras) impor maupun yang ada stok,” kata Buwas.
Sementara, Perum Bulog sesuai arahan Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan 100 ribu ton beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal operasi pasar pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran.
Harga pembelian dari gudang Bulog berkisar Rp8.300-Rp 8.900 per kg disesuaikan dengan pembagian zonasi.
Sebagai rincian, beras dijual seharga Rp8.300 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi, sedangkan wilayah Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Rp8.600 per kg, serta wilayah Maluku dan Papua sebesar Rp8.900 per kg.
Jurnalis: Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan