BOJONEGORO – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengimbau mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa segera lulus. Kiprah mahasiswa RPL Desa telah ditunggu oleh desa untuk memberikan manfaat dalam pembangunan.
“Mahasiswa RPL Desa, sambutlah dengan riang gembira, perkuliahan tahun kedua. Segeralah lulus, warga desa menunggu kiparahmu,” kata Gus Halim saat kuliah umum peringatan Hari RPL Desa di Bojonegoro, Jumat (3/3/2023).
Menurut Gus Halim, ratusan pegiat desa yang tercatat sebagai mahasiswa di Unesa dan UNY tersebut telah memasuki tahun kedua perkuliahan. Untuk itu, Ia meminta seluruh mahasiswa segera menyelesaikan tugas akhir dengan menulis skripsi sesuai dengan program studi masing-masing.
“Kuncinya adalah, kerjakan, nikmati prosesnya. Ingat, Tugas akhir yang baik, adalah tugas akhir yang selesai,” imbuh mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Diketahui, masa perkuliahan RPL Desa telah dimulai sejak awal 2022 di UNY dan Unesa. Sebanyak 997 mahasiswa dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa ini harus segera menyelesaikan kewajiban sebagai mahasiswa akhir.
Keberhasilan program RPL Desa berlanjut ke jenjang pascasarjana dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Brawijaya (UB) sebagai perguruan tinggi pelaksana. Sementara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tetap konsisten sebagai pemberi beasiswa yang disusul Kabupaten Blora.
Dalam hal ini, Kemendes PDTT terus berperan sebagai perantara sekaligus pengendali mutu. Hal itu bertujuan agar kualitas mahasiswa RPL Desa tetap terjaga sehingga tidak dijadikan sebagai alat cetak ijazah.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awwanah yakin RPL Desa adalah ruang investasi yang tidak akan sia-sia. Oleh karena itu, Ia pun menambah target jumlah sarjana di setiap desa. Berawal dari dua orang setiap desa menjadi sepuluh orang sebagai angka minimum sarjana di satu desa.
“Beasiswa terus kita genjatkan. 1 desa 10 sarjana. Ini agar mempercepat pertumbuhan SDM. Beasiswa RPL Desa 998 mahasiswa ke depan saya ingin anak-anak muda di Bojonegoro yang ikut andil dalam pembangunan desa semakin semangat untuk belajar, ” jelas dia.
Seperti diketahui Bojonegoro adalah kabupaten pertama di dunia yang langsung menyambut baik program RPL Desa. Langkah tersebut diapresiasi Gus Halim karena dinilai pandai dan tepat dalam memanfaatkan anggaran yang dimiliki.
Jurnalis: Dirham
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan