Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan penting memastikan pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi khususnya perempuan wirausaha (pelaku UMKM) mendapatkan pendampingan salah satunya dalam pengembangan usaha.Rabu (15/3/2023). Dok: PPA

JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan penting memastikan pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi khususnya perempuan wirausaha (pelaku UMKM) mendapatkan pendampingan salah satunya dalam pengembangan usaha.Rabu (15/3/2023).

Di Desa Mulia Sari Kawasan Transmigrasi Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Menteri PPPA memberikan dukungan kepada perempuan-perempuan pelaku wirausaha melalui kegiatan Praktik Baik Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kawasan Transmigrasi Telang.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ikatan Pimpinan Tinggi Madya Perempuan Indonesia (Ikatan PIMTI) bersinergi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Perpustakaan Nasional, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

“Kunjungan ini dalam rangka berbagi pengalaman dan praktik baik pemberdayaan perempuan di Kabupaten Banyuasin. mendapatkan inspirasi, serta memantikkan semangat dalam rangka mengidentifikasi permasalahan perempuan dan anak, serta mencarikan solusi terbaik bersama agar perempuan berdaya dan anak terpenuhi hak-haknya,” ujar Menteri PPPA.

Di Desa Mulia Sari Kawasan Transmigrasi Telang, 1200 perempuan tergabung dalam Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri dan Himpunan Wirausaha (HW) Transmigrasi mengembangkan berbagai unit usaha untuk mendukung pemberdayaan perempuan, salah satunya Jamur Tiram.

Desa Mulia Sari ini merupakan eks permukiman transmigrasi yang telah berkembang menjadi Kawasan Transmigrasi Mandiri yang bernama Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang, dengan luas kawasan 95.940 hektar dengan jumlah penduduk 23.188 keluarga atau 86.665 jiwa yang tersebar di 34 desa.

“Kawasan Transmigrasi Telang ini merupakan satu dari 52 Kawasan Transmigrasi yang berdasarkan Target RPJMN 2020 -2024 direvitalisasi untuk menjadi Kawasan Transmigrasi yang berdaya saing, oleh karenanya kolaborasi, koordinasi dan sinergitas antar K/L terkait seperti yg dilaksanakan di Kawasan Transmigrasi Telang ini sangat diperlukan dalam rangka mengakselerasi pencapaian target RPJMN tersebut,” ujar Aisyah Gamawati dari Kemendesa, PDTT.

Selain berdialog dengan perempuan pelaku usaha, Menteri PPPA menyerahkan bantuan simbolis yang merupakan sinergi bersama Ikatan PIMTI Madya Perempuan Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Perpustakaan Nasional, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

Menteri PPPA juga melakukan kunjungan beberapa unit usaha Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri, Desa Mulia Sari Kawasan Transmigrasi Telang diantaranya budidaya Jamur Tiram, Usaha Menjahit, UKM Mart, Koperasi Simpan pinjam, dan Rumah Pintar KTM Telang.

“Kita melihat di Kawasan Transmigrasi Telang ini banyak praktik baik, banyak inovasi dan kreativitas dalam hal pemberdayaan perempuan. Satu yang luar biasa juga adalah semangat dari ibu-ibu. Minimal modal semangat dulu. Mereka memiliki inovasi pergerakan usahanya cukup signifikan yang kami lihat. Apa yang jadi kendala mereka untuk bisa menghasilkan produksi yang lebih cepat berkualitas dan pemasaran nanti kami akan diskusikan dan koordinasikan dengan lintas k/l,” jelas Menteri PPPA.

Sesuai dengan salah satu dari 5 arahan dari Presiden yang harus dicapai pada tahun 2024 yaitu “Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan yang Berperspektif Gender”.

“Perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan meningkatkan ekonomi keluarga, memberikan nutrisi dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Kesejahteraan keluarga juga memperkecil terjadinya kekerasan, praktik-praktik eksploitasi anak dan perkawinan anak yang lekat dengan masalah kemiskinan,” tambah Menteri PPPA.

Jurnalis: Dirham