JAKARTA – Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), puncak arus mudik terjadi pada 19-21 April 2023. Sementara arus balik terbelah menjadi dua periode.
“Puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023 atau selama 3 hari dari yang sebelumnya hanya 2 hari yaitu 20-21 April 2023,” demikian bahan presentasi Kemenhub bertajuk “Kesiapan Infrastruktur Transportasi Mudik Lebaran 2023/1444 H” dikutip Rabu (5/4/2023).
Sementara puncak arus balik terbagi menjadi dua periode. Pertama, diperkirakan pada 24-25 April 2023 dan puncak arus balik periode kedua diperkirakan pada 30 April-1 Mei 2023. “Posko Angkutan Lebaran dimulai pada 14 April hingga 2 Mei 2023,” kata data tersebut.
Kemenhub menyataan potensi lonjakan penumpang mengakibatkan kemacetan, penumpukan simpul transportasi, dan isu keselamatan.
Untuk itu, Kemenhub melakukan koordinasi secara intensif dengan stakeholder, mempersiapkan posko monitoring angkutan Lebaran 2023 pada simpul transportasi dan tempat strategis, ramp check serta perbaikan sarana dan prasarana mudik, implementasi QR code SATUSEHAT (PeduliLindungi) pada seluruh fasilitas transportasi umum.
Selanjutnya melakukan sosialisasi kepada petugas dan masyarakat terkait kebijakan penyelenggaraan layanan transportasi, aspek keselamatan dan keamanan transportasi serta imbauan prokes kesehatan.
Potensi perjalanan Lebaran 2023 meroket signifikan 44,79% menjadi 123,8 juta orang dibandingkan Lebaran 2022 sebanyak 85,5 juta. Proyeksi pergerakan secara nasional pada Lebaran 2023 sebesar 45,8% dari jumlah penduduk Indonesia. Dari total 123 juta, sebanyak 18,3 juta warga Jabodetabek melakukan mudik atau naik dari 2022 sebanyak 14,3 juta orang.
Tinggalkan Balasan