JAKARTA – Kelompok peretas spesialis ransomware “LockBit” dikabarkan telah membocorkan data nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di dark web.
Sebelumnya, data penting BSI disandera oleh LockBit, dan mereka meminta tebusan agar data tersebut bisa diakses lagi.
Namun hingga batas waktu yang ditentukan telah habis, yaitu 15 Mei pukul 23 UTC, atau 16 Mei pukul 07.00 WIB, nampaknya negosiasi atau kesepakatan tidak berhasil.
Hal ini diungkapkan platform intelijen dan investigasi dark web yang aktif di Twitter, Dark Tracer (@darktracer_int) pagi ini, Selasa (16/5/2023).
“Periode negosiasi telah berakhir, dan kelompok ransomware LockBit akhirnya telah membuat semua data BSI yang telah mereka ‘sandera’ bocor ke publik di dark web,” kata akun @darktracer_int.
Dalam postingan tersebut, tercantum bahwa LockBit telah membocorkan sejumlah basis data yang milik perusahaan seperti data operasional bank, data bisnis, data beberapa pejabat, data karyawan, berbagai dokumen internal, dan lain sebagainya.
Bukti data tersebut di atas telah dibocorkan adalah dengan adanya screenshot yang diunggah oleh pihak LockBit.
Selain mengunggah screenshot, LockBit juga memberikan imbauan kepada para nasabah BSI bahwa mereka harus segera beralih menggunakan layanan bank lain. Sebab, LockBit mengeklaim BSI tidak bertanggung jawab atas data nasabah mereka.
Menanggapi klaim hacker yang telah menyebar data nasabah BSI, Corporate Secretary BSI, Gunawan A. Hartoyo mengatakan perseroan akan berkoordinasi dengan otoritas, terkait isu ini.
“Kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerja sama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).
Gunawan juga menuturkan, BSI terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.
Jurnalis: Dewo
Tinggalkan Balasan