JAKARTA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali memenangkan pemilihan umum (pemilu) putaran kedua. Erdogan mengungguli pesaingnya, Kemal Kilicdaroglu.
Diungkapkan Dewan Pemilihan Tinggi Turki dan penghitungan suara tak resmi, Erdogan memperoleh 52,16% suara, sementara Kilicdaroglu hanya 47,84% suara. Adapun, kotak suara yang telah dibuka mencapai 99,85%.
Saat kemenangan Erdogan tampak lengkap, orang banyak menuju ke istana kepresidenan di Ankara untuk menunggu pidato perayaannya.
Sebelumnya, Erdogan muncul di luar kediamannya di Uskudar Istanbul, di mana dia bernyanyi sebelum berterima kasih kepada orang banyak yang mendukungnya.
“Kami telah menyelesaikan putaran kedua pemilihan presiden dengan dukungan rakyat kami,” kata Erdogan. “Insyaallah kami akan layak atas kepercayaan Anda seperti yang telah kami lakukan selama 21 tahun terakhir,” tuturnya dikutip dari Al Jazeera, Senin (29/5/2023).
Dia menambahkan bahwa 85 juta warga negara itu adalah “pemenang” dari dua putaran pemungutan suara pada 14 Mei dan 28 Mei.
Presiden juga mengatakan bahwa oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) akan meminta pertanggungjawaban kandidat Kilicdaroglu atas kinerjanya yang buruk, menambahkan bahwa jumlah kursi CHP di parlemen menurun dibandingkan dengan jajak pendapat 2017.
Dalam komentar pertamanya setelah hampir dipastikan kalah pemilu, Kilicdaroglu mengatakan bahwa dia akan melanjutkan apa yang dia sebut sebagai “perjuangan untuk demokrasi”.
“Semua sarana negara dimobilisasi untuk satu partai politik dan diletakkan di kaki satu orang,” kata pemimpin CHP itu.
“Saya ingin berterima kasih kepada para ketua Aliansi Bangsa, organisasi mereka, pemilih kami, dan warga negara yang melindungi kotak suara dan berjuang melawan tekanan yang tidak bermoral dan melanggar hukum ini.”
Erdogan, yang berkuasa sejak 2003, menawarkan visi pembangunan lebih lanjut, berjanji untuk memperluas perbaikan yang dibuat oleh pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK).
Menyusul keberhasilannya dalam pemilihan parlemen di mana Partai AK dan sekutunya memenangkan 323 dari 600 kursi, Erdogan juga mampu menjanjikan stabilitas yang ditawarkan dengan mengendalikan legislatif dan pemerintah.
Jurnalis: Dewo
Tinggalkan Balasan