BOGOR – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan semua target program kerja dan kegiatan yang sudah direncanakan harus tercapai di tahun 2023.
Maka dari itu, setiap pegawai harus benar-benar memahami peran dan tanggung jawabnya serta berkontribusi secara optimal untuk mencapai target program kerja yang telah ditetapkan.
“Saya berharap seluruh kinerja di 2023 ini kita maksimalkan. Apalagi 2023 ini adalah tahun ke empat, saya menjabat sebagai menteri dan tahun ke sembilan bagi pemerintahan Presiden jokowi dalam memimpin bangsa ini,”ujar menteri yang akrab disapa Gus Halim ini, saat memberikan arahan dalam rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2023 di Bogor pada Senin (12/6/2023).
Selain itu, Gus Halim juga meminta semua program kerja dan kegiatan harus benar-benar mengoptimalkan pemanfaatan dana desa untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM di desa. Pasalnya, saat ini dana desa masih menjadi sorotan publik walaupun masih bersifat standar.
“Saya minta agar trend APBDes 2023 segera diselesaikan dengan membandingkan trend APBDes 2022. Sehingga kita bisa memproyeksi di tahun 2023 ini. Desa-desa di Indonesia cenderung memanfaatkan dana desanya untuk apa? Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah selesai semua agar kita bisa menjawab berbagai pertanyaan,” katanya.
Gus Halim juga berharap dari rakernis ini akan menghasilkan output dan target yang spesifik dan terukur. Sehingga semua pegawai dapat fokus dan berkomitmen untuk mencapainya.
“Ini penting banget supaya kinerja kita betul-betul terukur. Mudah-mudahan berhasil dengan baik dan detail. Untuk mencapai target-target yang belum tercapai sampai dengan bulan juni. Sehingga pada bulan November semua sudah tertangani dengan baik,” katanya.
Adapun prioritas Kemendes PDTT melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi diantaranya yakni memfasilitasi desa ekspor, transformasi ekonomi kampung terpadu, bantuan sarana prukades perhutanan sosial, bimtek pelaku usaha Prukades, Bantuan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), Pengembangan BUMDesa Bersama.
Prioritas lainnya diantaranya yakni Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Promosi Produk Unggulan, bantuan kelompok usaha ekonomi masyarakat, fasilitasi kewirausahaan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, fasilitasi investasi desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.
Dalam Rakernis ini mengambil tema “Mengoptimalkan Sinergitas dan Kolaborasi Program Kerja dan Kegiatan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Kemendes PDTT Dalam Mewujudkan Kinerja Excellent”.
Dalam kesempatan ini, Gus Halim menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yakni MoU antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan Komunitas Konservasi Indonesia-WARSI.
Penandatangan PKB antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan Perkumpulan Komunitas Konservasi Indonesia-WARSI
Lalu, penandatangan PKB antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar
Kemudian penandatangan PKB antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dan Universitas Pancasila.
Jurnalis: Dirham
Tinggalkan Balasan