JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait pertemuannya dengan Menhan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor beberapa waktu lalu.
“Pertemuan dengan Pak Prabowo dan Bapak Presiden itu lebih bicara mengenai industri pertahanan,” kata Erick di Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Dia menyebut, meskipun hal itu dilaksanakan pada akhir pekan, pembahasan ketiganya hanya sebatas pertemuan antara menteri dan presiden saja. Tidak ada pembicaraan ke ranah politik.
“Saya rasa gini loh, Bapak Presiden itu kerja hari Minggu, kadang-kadang Sabtu, hari ini beliau terbang ke Bengkulu,” ucap Erick.
“Ya saya rasa pertemuan konteks antara menteri dengan bapak presiden itu hal-hal yang konteksnya biasa saja, karena memang perlu ada percepatan apalagi pemerintahan ini kan tinggal 1 tahun lebih,” imbuh dia.
Erick menyampaikan, hasil dari pertemuan pekan lalu adalah rencana pembangunan industri pertahanan di Malang, Jawa Timur.
Pembangunan industri pertahanan ini akan berada di bawah komando Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani yang baru dilantik Senin kemarin.
“Ada rencana Bapak Presiden dan Pak Prabowo akan melihat industri peluru yang ada di Turen di Malang sebagai fasilitas terbaru, karena memang kita perlu,” jelasnya.
Nama Erick Thohir sendiri kerap disebut sebagai cawapres. PAN, partai pengusung Erick Thohir, secara terang-terangan mencoba untuk menjodohkannya dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Belum ada jawaban dari pihak PDI-Perjuangan maupun Gerindra terkait tawaran PAN tersebut.
Jurnalis: Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan