JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan kenaikan pergerakan masyarakat hingga 40% pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Dia memprediksi terdapat 107 juta orang yang bepergian.
“Kami rapat dengan Komisi V dengan cukup interaktif dan dinamis, di mana kami memulainya dengan melakukan satu riset berkaitan dengan pergerakan yang akan terjadi pada Nataru. Dari apa yang kita lakukan, tercatat 107 juta orang yang akan bepergian, suatu jumlah yang besar karena ini kenaikannya 40% dibandingkan tahun lalu,” kata Budi seusai rapat dengen Komisi V DPR, Selasa (21/11/2023).
Budi mengatakan pergerakan masyarakat masih akan didominasi kendaraan mobil pribadi dan sepeda motor yang mencapai 20 juta kendaraan.
“Berkaitan dengan motor, jadi motor itu berisiko. Saya dengan kerendahan hati, meminta masyarakat untuk tidak menggunakan motor. Kami akan menyediakan mudik gratis,” jelas Budi.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan kemacetan sudah pasti terjadi saat hari perayaan Natal lantaran mobilisasi untuk beribadah. Sementara itu, titik-titik kemacetan diperkirakan akan terjadi di tempat wisata.
“Titik-titik kemacetan ketika mereka melaksanakan liburan secara umum ini di seluruh Indonesia. Mereka melakukan hal yang sama, ini akan mengakibatkan kemacetan. Jadi kami persilakan kepada masing-masing Dirlantas Polres, untuk melihat peta kerawanan yang ada di daerahnya masing-masing,” jelas Firman di acara yang sama.
Selain itu, titik-titik kerawanan kemacetan juga diperkirakan akan terjadi di jalan tol, tepatnya mendekati pintu gerbang keluar.
“Kedua, di tempat rest area. Tetapi belajar dari dua tahun kemarin, pengelola jalan tol sudah sangat baik menyiapkan rest area masing-masing. Masyarakat juga berpartisipasi aktif untuk mengikuti apa yang menjadi saran kita, mau mengikuti petunjuk, dan itu bisa mengeliminasi potensi ke kemacetan yang dimaksud,” kata dia.
Selain itu, lanjut Firman, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menertibkan pasar tumpah dan parkir liar di jalan arteri.
“Jadi, ketika jalan tol sudah disiapkan oleh kementerian bisa mempercepat aliran kendaraan-kendaraan, nah yang menerimanya di pintu keluar atau masuk tol ke wilayah masing-masing itu penting juga. Harus kita siapkan untuk mendapatkan kelancaran yang sama,” pungkas Firman.
Jurnalis: Dewo
Tinggalkan Balasan