BANJARNEGARA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji keberhasilan pemanfaatan Dana Desa untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur serta perekonomian masyarakat desa di seluruh Tanah Air.
Hingga akhir 2023, melalui Dana Desa berhasil dibangun jalan desa sepanjang 350.775 Km, jembatan dengan total sepanjang 1.904.381 Km, embung 6.706 unit, dan Pasar Desa 14.612 unit.
“Saya beri tahu sampai saat ini sudah Rp539 triliun dana desa yang disalurkan ke desa-desa, uang gede banget lho,” kata Presiden Jokowi didampingi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat meninjau Desa Wisata Pagak, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024).
Presiden menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil jika dibandingkan dengan anggaran sejumlah pembangunan proyek lainnya.
Jokowi memberi contoh dalam pembangunan bandara hingga bendungan yang memiliki anggaran yang jauh lebih sedikit dibanding dana desa.
“Airport niku, gawe airport sedengan ngoten nggih itu Rp2 triliun. La niki berarti dadi kiro-kiro 250 airport gedhe (Membangun bandara yang berukuran sedang itu habis Rp2 triliun. Sehingga ini kira-kira bisa membangun 250 bandara besar). Bendungan niku Rp1 triliun, Rp1,5 triliun berarti dadi kira-kira 400 bendungan (Membangun bendungan itu Rp1-1,5 triliun. Berarti bisa membangun sekitar 400 bendungan). Artinya uang itu gede sekali,” kata Presiden.
Lebih lanjut, mengenai pembangunan jalan, Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan jalan desa sudah mencapai 350.000 Km.
Jalan desa yang telah dibangun di seluruh Tanah Air jauh lebih panjang dibanding pembangunan jalan tol.
“Jalan tol enggak ada apa-apanya, hanya 2040 kilometer. Sedangkan jalan desa 350.000 kilometer karena kita memiliki 74.800 desa di seluruh tanah air ini. Kalau 1 desa saja 5 Km, berarti kali 74.800 berarti (sekitar) sudah 350 ribu jalan desa,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Presiden berharap agar penggunaan dana desa ke depannya dapat digunakan dan dikelola untuk semakin memberikan manfaat bagi masyarakat.
Presiden kembali mengingatkan agar dalam membangun infrastruktur desa, maka seharusnya tidak membeli bahan-bahan bangunan dari luar daerahnya guna menjaga perputaran uang di desa.
“Oleh sebab itu sering saya ucapkan bolak-balik, beli batu batanya lokal di desa atau paling jauh di kecamatan, jangan diberi anggaran dana desa misalnya Rp1,5 miliar belonjone teng (belanjanya ke) Jakarta. Ketok e luweh (kayaknya kebih) murah, tapi perputaran uang jadi berpindah dari desa ke Jakarta balik lagi uangnya,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Presiden mengimbau agar kegiatan perekonomian di sebuah desa dapat mendorong peredaran dan perputaran uang di wilayahnya masing-masing.
“Biarkan uang itu beredar meskipun harganya sedikit lebih mahal, tapi uangnya beredar di desa kita,” tandasnya.
Sementara itu, Mendes PDTT yang akrab disapa Gus Halim menjelaskan soal perkembangan penggunaan Dana Desa hingga akhir 2023 kepada Presiden Jokowi.
Gus Halim menunjukkan fasilitas di Desa Wisata Pagak, di antaranya yaitu kolam renang.
Setelah itu, Gus Halim mengajak Presiden Jokowi ke Pendopo Kesenian untuk berdialog dengan Para Kepala Desa se-Banjarnegara.
Turut mendampingi Presiden antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto.
Sedangkan Gus Halim didampingi Dirjen PDP Sugito dan pejabat tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDTT.
Jurnalis : Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan