PALANGKARAYA – Melansir dari Dinas Kesahatan Provinsi Kalimantan Tengah, diketahui kasus DBD di Kalimantan Tengah mencapai 3.026 kasus pada Januari sampai April 2024.
Berdasarkan urgensi tersebut, tim dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR) melaksanakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan suplemen herbal untuk meningkatkan trombosit pada penderita DBD.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 1 Juni 2024 berkolaborasi bersama kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Menteng.
Kegiatan ini merupakan bentuk upaya mempromosikan penggunaan tanaman lokal sebagai supplemen herbal untuk mengatasi masalah kesehatan, yaitu DBD.
“Selain daun pepaya dan daun ubi jalar, ternyata tanaman liar seperti patikan kebo juga bisa dimanfaatkan sebagai obat bagi penderita DBD. Cara mengolahnya sangat mudah, rasanya juga tidak pahit dan dapat diterima lidah,” kata Siti Aisyah, salah satu kader PKK Kelurahan Menteng.
Evaluasi kegiatan juga telah dilakukan pada 16 Juli 2024 dengan pengisian kuisioner untuk mengetahui impact diadakannya kegiatan ini.
Dwi Hermayantiningsih, selaku ketua tim pengabdian ini menyebut kegiatan tersebut merupakan perwujudan transfer ilmu oleh dosen kimia dan farmasi FMIPA UPR.
“Kedepannya, suplemen herbal ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mengembangkan efektivitasnya dalam meningkatkan trombosit sehingga dapat menjadi salah satu solusi yang berkelanjutan dalam pengobatan DBD di Indonesia,” pungkas dia
Jurnalis: AF
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan