PALANGKARAYA – Tim mahasiswa dari Universitas Palangka Raya (UPR) menciptakan sebuah terobosan inovatif dalam menangani tumpahan minyak di perairan dengan mengembangkan spons superhidrofobik dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS).

Tim ini terdiri dari lima mahasiswa fakultas kimia, yaitu Yuni Nainggolan sebagai ketua, bersama anggota Jesika Nababan, Wenika Simbolon, Anastasya Isaura, dan Hana Togatorop.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Dengan memanfaatkan limbah TKKS, kami tidak hanya membantu mengatasi masalah pencemaran minyak, tetapi juga mengurangi limbah padat dari industri kelapa sawit,” ujar Yuni Nainggolan, selaku ketua tim.

Selain manfaat lingkungan, inovasi ini juga menunjukkan potensi besar dalam pengelolaan limbah industri dengan cara yang kreatif dan bermanfaat. Harapannya, spons superhidrofobik ini dapat diproduksi secara massal dan digunakan secara luas untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan perairan.

“Keberhasilan ini adalah bukti bahwa dengan bimbingan yang tepat dan semangat yang tinggi, mahasiswa kita bisa menciptakan inovasi yang berdampak besar bagi masyarakat,” ucap pembimbing tim, Meiyanti Ratna Kumalasari.

Selain manfaat lingkungan, inovasi ini juga menunjukkan potensi besar dalam pengelolaan limbah industri dengan cara yang kreatif dan bermanfaat. Harapannya, spons superhidrofobik ini dapat diproduksi secara massal dan digunakan secara luas untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan perairan.

Dengan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, kata Meiyanti, mahasiswa Universitas Palangka Raya telah menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi agen perubahan yang nyata.

“Prestasi ini diharapkan dapat terus mendorong penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan di masa mendatang,” pungkas dia.

Jurnalis: AF