JAKARTA – Dalam kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto menetapkan target untuk pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8%, jauh di atas angka saat ini yang berada di kisaran 5%.

Direktur Political Public and Policy Studies (P3S), Jerry Massie meyakini dibawah rezim Prabowo,  ekonomi Indonesia akan mengalami peningkatan.

“Saya pikir Prabowo akan sukses memgembalikan Indonesia seperti era Soeharto dengan julukan The Tiger of Asia bahkan jadi The Lion of Asia,” kata Jerry dalam diskusi daring peringatan HUT ke-5 P3S dengan tema ‘Prospek Ekonomi Indonesia di Bawah Pemerintahan Presiden Prabowo’, Selasa (5/11/2024).

Jerry menilai, Prabowo memadukan Soehartonomics dan SBYnomics yakni dia memadukan Fuad Bawazier era Soeharto dan Pakar ekonomi Marie Elka Pangestu.

“Pertumbuhan ekonomi akan bisa dicapai jika kinerja tim ekonomi baik walaupun IMF menyebut sampai 2029 tak akan bisa mencapai 8 persen. Kalau UMKM terus didorong maka bukan tak mungkin ini bisa.terjadi. paling penting kita jangan hanya jadi negeri pengimpir tapi pengekspor,” kata Jerry.

Jerry menyoroti Indonesia adalah negara terbesar pengimpor beras hampir 7 juta ton dalam 5 tahun terakhir. Bahkan impor gula kita rangking 1 dunia dengab jumlah 5 juta ton.

Dia yakin, dengan lahan 1,2 juta hektar lahan yang digenjot di Merauke maka akan bisa mencapai swasembada pangan.

“Saya optimis Prabowo akan membuat masyarakat tak kelaparan lantaran Imdonesia nomor 3 di Asia Tenggara,” tandas Jerry.

Terpisah, Hasto Ruan, peneliti P3S meminta agar pemerintah melakukan pembinaan di bidang pasar uang atau forex.

“Nilai per hari transaksi penjualan forex global sebesar $ 7,5 Triliun, atau sekitar Rp 112.000 Triliun. Bandingkan dengan RAPBN Indonesia 2024 hanya sebesar sekitar Rp 3.000 Triliun setahun, atau hanya 3% dari putaran forex per hari,” jelas dia.

Hasto menyoroti jangan sampai pemerintah membiarkan perusahaan Pialang dan broker ilegal menjadi marketing forex pada perusahaan-perusahaan mereka, yang notabene memiliki ijin Bappebti.

“Bila perlu setiap Broker diwajibkan untuk melakukan live trading dipimpin oleh Pialang/Wakil Pialang terbaiknya. Dan kalau rugi, maka wajib mengganti uang Investor. Hanya dengan cara itu sektor perdagangan forex dapat memberikan keuntungan kepada Masyarakat banyak dan juga Negara,” terang Hasto.

Terpisah, Ekonom Fithra Faisal Hastiadi menyebut tantangan domestik bagi Prabowonomics mencakup pengelolaan sumber daya serta optimalisasi berbagai program yang sudah berjalan.

Di sisi lain, tantangan internasional berkaitan erat dengan upaya memperkuat hubungan diplomatik dan memperluas akses perdagangan.

Salah satu langkah penting yang disarankan oleh Fithra adalah menjaga defisit fiskal di bawah 3% untuk memastikan investor tetap percaya pada stabilitas ekonomi Indonesia. Kestabilan ini menjadi faktor krusial untuk menarik lebih banyak investasi asing ke Indonesia.

Optimalisasi penerimaan pajak menjadi fokus utama dalam strategi Prabowonomics. “Bukan tax rate yang perlu dinaikkan, melainkan optimalisasi pajak di sektor-sektor tertentu, seperti pertambangan,” tegasnya.

Sektor pertambangan berpotensi memberikan kontribusi signifikan, dengan estimasi penerimaan mencapai antara Rp100 hingga Rp200 triliun. Dengan pengelolaan yang baik, total kontribusi dari sektor ini dan sektor mineral lainnya dapat mencapai sekitar 250 triliun rupiah.

“Jika kita mampu mengoptimalkan sektor ini, kita bisa melihat tambahan pendapatan yang substansial bagi negara,” pungkas dia.