JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump melarang semua mahasiwa internasional masuk dan berkuliah di Harvard University di Kota Boston. Kebijakan tersebut, sontak menuai kontroversi.
Menurut pakar Kebijakan Publik dari American Global Univeraity Amerika, Jerry Massie, sejauh ini Harvard bukan lagi kampus yang moderat tapi berubah menjadi kampus radikal. Begitu juga dengan tenaga pengajarnya yang berubah drastis mulai dari ras sampai dengan jenis kelamin.
“Trump memblokir mahasiswa asing lantaran kampus ini salah satu kampus antisemit. Seperti biasa pemerintah mengucurkan 100 juta dollar pertahun atau sekitar Rp1,6 triliun untuk kampus ini tapi mereka lebih memprioritaskan dan cenderung ke international student ketimbang local student,” kata Jerry.
Jerry mengatakan, mahasiswa asing di Harvard mencapai 31 persen dan ada banyak juga scholarahip atau beasiswa yang mereka berikan.
“Bahkan, anak perempuan Presiden China Xin Jiping berkuliah di Harvard dan juga putri Raja Belgia Philippe,” ucap Jerry.
Jerry menyebut Harvard salah satu universitas terbaik dunia yang didirikan oleh Jhon Harvard pada 1636 ini mendominasi kampus dunia selama 4 abad lebih bersama MIT, Caltech Princeton, Berkeley, Yale, Columbia University, Oxford dan Cambrigde (Inggris) dan lainnya
Satu hal lagi, alasan sehingga Trump berang terhadap Harvard yakni pemerintahnya meminta personal data mahasiswa asing lantaran ada yang terafiliasi dengan jaringan teroris tapi tak diberikan data mahasiwa asing
Sementara dia membeberkan data saat ini ada 87 mahasiswa Indonesia yang berkuluah di Harvard. Bisa saja mereka pindah kampus dan atau dideportasi. Total, Harvard menerima 1.937 mahasiswa tahun ini dari sekitar 54 ribu pelamar.
“Perang China dan Amerika bukan hanya sisi ekonomi dimana tarif barang inpor Amerika dikenai tarif 10 persen dan China 30 persen,” ujar dia.
Sebelumnya Anerika memasang tarif 145 persen untuk semua produk China. Tapi secara keseluruhan Presiden Trunp akan mencabut seluruh visa mahasiswa China di Kampus-kampus Amerika. Lantarah banyak anak partai Komunis China yang berkuliah di Amerika.
Seperti diketahui hampir setiap tahun jumlah mahasiswa China yang paling banyak masuk kampus Harvard. Tahun 2025 ini China mengirim mahasiswa 2.100 orang, diikuti India (790), Korea Selatan (430), Jepang (260), dan Singapura (150).
Tinggalkan Balasan