JAKARTA – Kerusuhan terjadi di Lapas Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah. Dalam kejadian itu satu orang tewas dan tiga orang luka-luka. Kabid Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Agus Triatmaja menuturkan, keributan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu pihak korban diduga melakukan pemukulan kepada para tersangka. “Siangnya didatangi, terus balas dendam,” katanya kepada wartawan, Rabu (8/11/17) siang.

Kejadian berawal saat pemukulan pertama terjadi pada pagi hari, para napi sempat dimasukkan ke dalam sel terlebih dahulu. “Kejadiannya, saat keluar ketemu langsung terjadi pengeroyokan,” jelas Agus. Hingga saat ini polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap pemicu kejadian tersebut. Dia memastikan jika perbuatan para pelaku masuk pada ranah pidana umum. Para pelaku telah diamankan dan yang mengalami luka di rawat di RS terdekat.

Sementara itu dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas II Permisan Nusakambangan, Yan Rusmanto mengatakan, kericuhan di lapas disebabkan serangan sekelompok warga binaan terhadap John Refra alias John Kei. Sepuluh orang dari kamar 4, 5, dan 8 menyerang sel John Kei di Blok Tempo kamar 1. Serangan juga dilakukan terhadap Wendriyanto Wartabone dan Muhammad Azrul Sidik yang menghuni Blok Tempo kamar 3. “Menggunakan balok-balok kayu proyek dan batu-batu yang ada di sekitar kamar blok Tempo,” kata Yan Rusmanto, Rabu (8/11/17) siang.

Pihak lapas telah menghubungi Polres Cilacap untuk mengamankan situasi dan sempat dilakukan upaya mediasi, namun tidak berhasil. “Merangsek dan membuat petugas kewalahan, sehingga tidak bisa menahan banyaknya warga binaan yang berusaha melewati pintu 5,” kata Yan.

Setelah berhasil melewati pintu 5, warga binaan yang tergabung dalam kelompok John Kei melakukan serangan balik untuk menyelamatkan pimpinan mereka yang masih berada di kamar sel. Kerusuhan tak bisa terelakkan, beberapa fasilitas lapas rusak. Seperti pintu, jendela, kaca, dan taman. Kelompok penyerang pun terpojok, kemudian masuk dan bertahan di dalam Blok Tempo kamar 4. “Setelah kerusuhan, John Kei berhasil diselamatkan dari kamarnya dan massa pun bisa terkendali serta mundur disekitar taman gazebo,” jelas Yan.

Korban yang luka langsung ditangani tim medis, John Kei mengalami luka di pelipis kiri dan telapak tangan kiri sobek. Wendri Yanto Warta Bone terluka di pelipis kiri atas dan memar di bagian bahu dan kaki. Adapun Muhammad Azrul Sidik terluka di pelipis kiri tangan memar dan kedua kakinya memar.

Napi yang tewas disinyalir adalah anak buah Jhon Key, yakni Tumbur Biondy Alvian Partahi Siburian. Ia tewas akibat luka tusuk di bagian perut. Sedangkan napi yang mengalami luka adalah para penghuni Blok C Nomor 20, yakni Sutrisno (25) mengalami luka tusuk pada paha belakang serta memar pada muka dan tangan, Hasan Bisri (36) mengalami luka memar dan luka tusuk di kepala, serta Dadang Arif (30) mengalami luka memar di wajah.

Kericuhan berikutnya terjadi dua jam setelah kedua kelompok berdamai, sejumlah anak buah John Kei mencari salah satu warga binaan bernama Surachman yang telah menyerang bos mereka. Sementara itu kelompok warga binaan lain menyerang Tumbur Bondy, salah satu anak buah John kei yang tidak sempat melarikan diri, sehingga mengalami luka berat pada bagian punggung dan perutnya. Tumbur dibawa ke RSUD Cilacap namun tidak dapat diselamatkan.

“Disaat yang sama setelah korban dilarikan rumah sakit, kondisi kamar-kamar warga binaan dalam keadaan terkunci. Kecuali warga binaan yang sedang diperiksa oleh tim penyidik Polres Cilacap,” papar Yan. (Jones)