JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) akhirnya menelepon Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, Kamis (25/2/2021).
Komunikasi ini menjadi yang pertama sejak Biden menjabat sebagai pemimpin Paman Sam, 20 Januari 2021.
Dilansir dari CNBC, Komunikasi keduanya terjadi di tengah gencarnya laporan intelijen AS soal keterlibatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Ia disebut memiliki kontribusi utama, menyetujui dan memerintahkan pembunuhan yang terjadi di konsulat Arab Saudi Oktober 2018 itu.
Tapi Biden juga menegaskan pentingnya menempatkan hak asasi manusia (HAM) secara universal dan supremasi hukum. Seruan ini disebut terkait investigasi kasus pembunuhan Khashoggi yang akan dirilis segera.
“Ada serangkaian tindakan yang akan dilakukan. Tetapi langkah pertama adalah agar Presiden berbicara (terlebih dahulu) dengan Raja,” kata kantor Kepresidenan AS itu.
Dalam sebuah kesempatan, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan pemerintah AS akan mendorong adanya pertanggungjawaban atas kematian Khashoggi, yang disebutnya ‘kejahatan mengerikan’. Menurutnya ini jadi elemen penting menuju transparansi.
“Akuntabilitas,” tegasnya.
Soal efek dari hubungan dengan Arab Saudi secara keseluruhan, Prince mengatakan Biden telah meninjau secara menyeluruh. Terutama, kata dia, yang terkait kepentingan dan nilai-nilai AS.
Hasil investigasi pembunuhan koresponden Washington Post tersebut sudah dipaparkan ke Kongres 2018 lalu. Namun mendapat pengabaian dari presiden sebelumnya, Donald Trump.
Sampai saat ini belum ada komentar dari pemerintah Arab Saudi.
Penulis: Redaksi
Sumber: CNBC
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan