Salah satu penyebab banjir dan longsor di NTT terjadi pada Minggu (4/4/2021) itu di karenakan cuaca ektrem siklon tropis Seroja

JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah, dan hingga hari ini pihak BNPB masih melakukan penyisiran terhadap korban becana tersebut.

Korban meninggal akibat bencana banjir dan longsor di NTT yang terdata BNPB per Selasa (6/4/2021) petang sudah mencapai 86 orang.

Dia juga merinci, jumlah korban meninggal di Flores Timur sebanyak 49 orang, kemudian di Lembata sebanyak 16 orang. Lalu di Malaka dua orang, satu orang di Kota Kupang, dan satu orang di Ende.

“Tambahan 2 meninggal dunia dari Kabupaten Alor yang tadinya 15 menjadi 17,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati. Selasa(6/4/2021)

Selain korban tewas, BNPB menyebut masih ada 72 orang yang dinyatakan hilang dan belum ditemukan, bertambah satu orang dari haris senin berjumlah 71 orang.

Sebanyak 2.019 kepala keluarga yang terdiri dari 8.424 orang sudah diungsikan ke tempat aman, guna mengantisipasi bencana susulan.

Salah satu penyebab banjir dan longsor di NTT terjadi pada Minggu (4/4/2021) itu di karenakan cuaca ektrem siklon tropis Seroja.

Raditya mengatakan keseluruhan korban meninggal akibat bencana alam di NTT yang telah diverifikasi dan diidentifikasi.

“Ini adalah data dari jenazah yang telah ditemukan dan diverifikasi, datanya selalu kami update,” kata Raditya dalam keterangan persnya.

“kami akan berusaha memberi data cepat dan verified ini yg harus kami lakukan. Ini yang terakhir kami dapatkan dan telah diverifikasi,” imbuh Raditya.

Editor: Redaksi