Foto: ilustrasi

JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Menghadapi arus balik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperketat akses masuk Ibu Kota dengan memberlakukan skrining terhadap pemudik yang akan kembali ke Jakarta, karena jumlah pemudik yang mencapai satu juta orang.

“Ada sekitar satu juta orang berdasarkan perlintasan melalui gerbang tol maupun bandara dan stasiun kereta yang keluar (Jakarta),” Ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/5/2021).

Total itu hasil dari pemantauan di Gerbang Tol Cikupa dan Cikarang Barat sebanyak 700 ribu kendaraan. Sedangkan pelaku perjalanan dengan kereta api sebanyak 300 ribu dan sekitar 200 ribu dengan sepeda motor.

“Termasuk tambahan yang menggunakan roda dua yang melewati Kedungwaringin menuju Jawa, itu puncaknya terjadi satu Minggu terakhir,” Katanya.

Dia juga berpendapat, kalau pemeriksaan Covid-19 di titik akses masuk Ibu Kota tidak diperketat, maka akan timbul potensi kenaikan angka penularan virus Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.

“Langkah ini diambil untuk pencegahan berbasis komunitas, untuk mengefektifkan 3T (testing, tracing dan treatment). Mudah-mudahan kondisi Covid-19 terkendali di Jakarta dengan antisipasi dini, bisa kita terus jaga bersama,” pungkasnya.

Polda Metro Jaya juga mengingatkan bahwa pemudik yang kembali ke Jakarta wajib mengantongi surat bebas Covid-19.

“Warga Jakarta yang mudik yang akan masuk ke Jakarta diwajibkan membawa surat antigen bebas Covid-19 dari daerah mereka mudik, diperlihatkan surat bebas Covid-19 di titik pemeriksaan,” Ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (Forkopimda DKI) melakukan dua lapis pengetatan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah hingga akhir Mei.

Untuk skrining di lapis pertama ada di pintu-pintu masuk menuju Jakarta.

Skrining ini akan dilakukan kepada pemudik yang memasuki Jakarta, Kalau kendaraan pribadi, skrining acak (random) bagi mereka yang masuk. Kedua, kendaraan umum, udara, laut, kereta api memang sudah dilakukan skrining antigen sebelum berangkat, sehingga kami bisa deteksi secara lebih baik jika ada warga yang masuk kawasan Jakarta dan bergejala dan berpotensi membawa Covid-19,” ungkap Anies.

Pemeriksaan berikutnya adalah di komunitas, Anies menjelaskan Gugus Tugas RT/ RW akan berkoordinasi dengan jajaran camat, lurah, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa akan bersama-sama akan melakukan pendataan atas warga yg masuk ke wilayah itu.

Editor: Redaksi