Foto: ilustrasi

 

 

 

 

 

JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Dua perusahaan Australia dan Kanada akan membangun kebun ganja terbesar di wilayah Queensland, negara bagian Australia. Rencana konstruksi bahkan akan dipercepat hingga dua tahun mendatang.

Kedua perusahaan itu adalah Australian Natural Therapeutics Group (ANTG) dan Asterion Cannabis Inc. “Kami melihat Australia menjadi pemimpin global dalam produksi ganja obat,” kata bos ANTG, Matt Cantelo dikutip dari ABC Australia, Selasa (20/4/2021).

Pembangunan fasilitas di pinggiran Toowoomba itu akan dimulai dalam waktu enam bulan. Diperkirakan akan ada 500 ton ganja yang dihasilkan setahun dengan nilai ekspor lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 14,5 triliun (asumsi Rp 14.500/US$).

Kebun senilai US$ 400 juta (Rp Rp 4,5 triliun) itu akan berfokus pada pertumbuhan, produksi, dan penelitian produk obat-obatan ganja. Selain itu, karena berada di dekat Bandara Wellcamp Toowoomba, fasilitas tersebut juga akan mengekspor produk ke luar negeri.

Sebelumnya, pemerintah Australia telah memberi Asterion izin sejak 2019. Perusahaan itu mendapat lisensi ganja obat, lisensi penelitian ganja, dan lisensi manufaktur dari Kantor Pengawasan Obat Australia.

“Ini memberikan pendapatan awal untuk Asterion dan skalabilitas ke ANTG,” katanya CEO Asterion Van Deventer.

“Ini memberi pasar pasien Australia dan juga pasar luar negeri kemampuan untuk aksesibilitas dan itu memberi kami kemampuan untuk meningkatkan dan memenuhi permintaan obat-obatan cannabinoid yang terus meningkat.”

Awal tahun ini ANTG menandatangani kesepakatan sembilan tahun senilai US$ 92 juta dengan perusahaan Jerman Cannamedical Pharma untuk mengekspor ganja medis Australia yang ditanam secara komersial ke Eropa. Sebagai informasi, ganja obat dosis rendah kini legal untuk dijual di apotek Australia tanpa resep berkat aturan baru yang diperkenalkan oleh Administrasi Barang Terapeutik pada Februari lalu.

Sumber: CNBC