Foto: ilustrasi

JAKARTA – Sudah dua tahun sejak virus Covid-19 ditemukan, belum ada tanda-tanda pandemi akan berakhir. Para ahli virus bahkan menyatakan dunia harus belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Seperti dilansir dari Global Times, Zhang Wenhong, pakar penyakit menular di Shanghai menyatakan ahli virologi di dunia setuju bahwa masyarakat harus belajar hidup dengan virus ini.

Pejabat di Inggris dan Singapura secara eksplisit juga mendorong orang untuk beradaptasi dengan virus dan hidup dengan Covid-19.

Shi Zhengli, seorang ahli virologi Tiongkok yang dikenal sebagai wanita kelelawar mengatakan media Cina bahwa masyarakat tak harus panik. “Kita harus melepaskan kepanikan dan bersiap untuk hidup dengan virus corona untuk sementara,” katanya pekan lalu.

Ungkapan hidup dengan virus bukan berarti tak menerapkan protokol kesehatan yang ketat terhadap Covid-19 seperti di negara-negara barat. Cina juga disebut memiliki persiapan melawan virus mematikan, seperti disebutkan oleh Wang Guangfa, seorang ahli pernapasan di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking. Wang juga tercatat sebagai anggota tim ahli gabungan WHO-Cina di Wuhan pada Februari 2020.

Shi Zhengli juga mengingatkan bahwa virus corona akan terus bermutasi menjadi varian baru. Sebabnya jumlah infeksi yang terus meningkat memberikan lebih banyak peluang bagi virus untuk menyebar.

Virus Covid-19 varian Delta yang saat ini menyebar ke seluruh dunia pertama kali terdeteksi di India. Strain tersebut telah muncul di sedikitnya 98 negara dan wilayah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus baru terus terus bermutasi dan berkembang.

“Kita seharusnya tidak panik, tetapi perlu bersiap untuk hidup berdampingan dengan virus dalam jangka panjang,” kata Shi kepada media, Rabu lalu.

Shi mencatat bahwa Cina sekarang berada di bawah tekanan untuk mengendalikan epidemi, namun isolasi fisik masih efektif membatasi penularan. “Cegah berkumpul, terapkan social distancing, pakai masker dan sering mencuci tangan.”

Dia mengatakan bahwa virus terus bermutasi karena semakin banyak orang terinfeksi sehingga memberikan peluang bagi virus.