JAKARTA – Presiden Joko Widodo menggunakan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) 2 yang baru dicat menjadi merah putih saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jawa Timur, Kamis (19/8).
Bukan burung besi berwarna biru putih lagi yang terparkir di sana, melainkan berwarna merah putih. Seperti diketahui, pesawat kepresidenan memang telah dicat ulang dari yang sebelumnya berwarna biru putih menjadi merah putih.
Adapun pengecatan pesawat tersebut sebelumnya menuai polemik karena memakan biaya yang fantastis.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi lepas landas ke Jawa Timur menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, sekitar pukul 08.00 WIB.
“Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden dan rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 08.00 WIB,” tulis keterangan resmi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Kamis (19/8).
Bey mengatakan, setibanya di Jatim, Jokowi bakal meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di SMPN 3 Mejayan, Kabupaten Madiun. Jokowi juga akan melakukan konferensi video dengan peserta vaksinasi serupa di sejumlah provinsi lain.
Kemudian, Jokowi dijadwalkan menuju Gang Kampung Pesilat, Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah bagi masyarakat.
Beranjak siang hari, Jokowi bakal memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun.
Jokowi juga dijadwalkan mengunjungi pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac. Pada kesempatan yang sama, Presiden akan melakukan peletakan batu pertama alias groundbreaking perluasan pabrik dan berdialog bersama para petani.
“Selesai rangkaian acara, Presiden dan rombongan akan kembali ke Jakarta pada sore harinya,” tutur Bey.
Dalam kunjungan kerja kali ini, Jokowi turut didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, serta Komandan Paspampres Brigjen TNI Tri Budi Utomo.
Sebelumnya, cat ulang pesawat presiden dari biru ke merah sempat menjadi polemik. Proyek cat ulang yang menelan biaya sekitar Rp2,1 miliar di tengah pandemi virus corona (Covid-19) itu banyak menuai kritik dari berbagai kalangan.
Pakar penerbangan Alvin Lie menilai kegiatan pengecatan ulang pesawat kepresidenan itu ibarat foya-foya di tengah kesulitan. Alvin menaksir biaya cat ulang pesawat setara B737-800 itu bisa menghabiskan biaya hingga US$150 ribu.
Pihak Istana belakangan mengklarifikasi bahwa pemerintah tidak hanya melakukan pengecatan ulang terhadap Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2. Ada dua pesawat lain yang juga dicat ulang, salah satunya helikopter Super Puma.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, pengecatan pesawat-pesawat itu telah direncanakan sejak 2019. Pengecatan dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia pada 2020.
“Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan pesawat RJ,” kata Heru dalam keterangan tertulisnya.
Heru menyampaikan Helikopter Super Puma dan pesawat RJ sudah dicat terlebih dulu. Adapun Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 baru dicat tahun ini. Pengecatan pesawat itu menunggu jadwal perawatan pada 2021.
(nov/gie)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan