JAKARTA – Aplikasi PeduliLindungi menjadi kebutuhan esensial yang diwajibkan penggunaannya oleh pemerintah selama masa pandemi Covid-19. Aplikasi ini memuat data vaksinasi hingga menyimpan data mobilitas tiap penduduk.

Mengingat pentingnya penggunaan PeduliLindungi, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan mayoritas masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkannya. Ia berharap setidaknya lebih dari 100 juta warga dapat segera memasang aplikasi PeduliLindungi di telepon selulernya masing-masing.

“Saya percaya semua orang saat ini bertahap mulai install PeduliLindungi. Per hari ini total ada 34 juta orang yang menggunakan aplikasi ini. Kita menargetkan jumlah ini dapat terus bertambah hingga mencapai 100 juta orang pada akhir tahun ini,” kata Luhut kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).

Luhut juga memastikan PeduliLindungi kini mulai digunakan secara aktif di sejumlah fasilitas publik yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Jika nantinya ditemukan salah satu pengunjung yang masuk dalam kategori hitam menurut PeduliLindungi, Luhut meminta pengurus fasilitas publik dapat melakukan penanganan cepat agar penularan baru tak terjadi di area tersebut.

“Mengenai orang yang masuk dalam status hitam menurut aplikasi PeduliLindungi, nantinya bila menemukan kasus tersebut pihak mal atau lokasi publik lainnya dapat menginformasikannya kepada faskes atau puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan Covid-19 kepadanya,” paparnya.

“Jika negatif ia dapat pulang, tetapi bila dinyatakan positif pasien bisa dapat langsung dibawa ke fasilitas isolasi terpadu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito menegaskan PeduliLindungi memiliki peranan sentral khususnya bagi masyarakat. Tak hanya sebagai alat pemantau vaksinasi, aplikasi ini, juga memiliki informasi lengkap soal kondisi kesehatan tiap warga.

Karena praktis dan efisien, Ganip memastikan pemerintah akan terus meningkatkan penggunaan PeduliLindungi di fasilitas publik.