JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan sedang mempersiapkan instrumen kebijakan untuk mencairkan bantuan subsidi upah (BSU) 2022 atau bantuan langsung tunai (BLT) gaji. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berjanji program ini akan dijalankan secara cepat, akurat, dan akuntabel.
“Saya memohon doa dan dukungan dari saudara-saudara sekalian agar program ini bisa berjalan lancar dan memberi manfaat yang besar bagi pekerja dan perekonomian bangsa,” kata Ida pada awal Mei lalu.
Ida menekankan BLT akan diberikan kepada pekerja dan buruh guna memberikan pelindungan serta mengakselerasi pemulihan ekonomi. Ia memandang, meski tren kasus positif maupun angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia menurun signifikan, dampak ekonomi dari pandemi masih terasa.
Tak hanya itu, adanya konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina serta dinamika politik global telah menekan laju pemulihan ekonomi serta berimbas pada inflasi global. Kenaikan harga-harga komoditas dan energi imbas kondisi dunia itu memberikan tekanan bagi pemulihan ekonomi nasional.
“Oleh karena itu, tujuan dari BSU ini selain melindungi dan mempertahankan kemampuan ekonomi pekerja/buruh, juga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga mengungkit pertumbuhan ekonomi,” ucap Ida.
Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan sedang menyusun regulasi pelaksanaan program BLT gaji 2022. Ida mengatakan regulasi itu sedang difinalkan. Adapun Kementerian telah mengajukan dan merevisi kebutuhan anggaran bersama Kementerian Keuangan.
“Serta yang tidak kalah penting adalah me-review data calon penerima BSU (BLT gaji 2022) bersama BPJS Ketenagakerjaan dan berkoordinasi dengan pihak Himbara selaku bank penyalur,” ujar Ida Fauziyah.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan