Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC). Dok: KCIC

JAKARTA – Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dijadwalkan akan segera tiba di Indonesia. Rencananya, rangkaian kereta tersebut dikirim hari ini, Jumat (5/8/2022) dari China.

Sebagai informasi, rangkaian kereta ini diproduksi CRRC Sifang, Qingdao, Provinsi Shandong, China. Ada 11 rangkaian EMU yang diproduksi dan telah selesai pada awal April tahun ini.

Sebelumnya, satu unit Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi juga sudah rampung diproduksi. Kereta-kereta tersebut telah menjalani static test dan dynamic test sebelum dikirim ke Tanah Air.

Nuansa nusantara melekat erat di EMU tersebut. Hal tersebut terlihat bentuknya yang terinspirasi dari Komodo sebagai hewan endemik Indonesia. Interiornya pun dilengkapi motif batik Megamendung.

Dari sisi kecanggihan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung mampu memonitor bahaya seperti bencana gempa bumi, banjir, serangan objek asing, serta tahan api.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadiengatakan seperti rancangan konstruksinya, rangkaian EMU dan CIT KCJB juga dirancang sesuai dengan kondisi geologis di Pulau Jawa.

“Di dalamnya terdapat teknologi canggih berupa disaster monitoring sehingga kereta ini bukan hanya mampu melesat dengan cepat, namun juga memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang sangat tinggi,” kata dia dalam keterangan tertulis, (8/4/2022) lalu.

Dispatching Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman di sepanjang trase KCJB, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan. Selain itu, ada juga instrumen pengamatan langsung di lapangan dengan CCTV yang tersambung ke command center KCJB untuk mengirim informasi visual.

Dwiyana menambahkan, operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditopang dengan teknologi CTSC 3/GSM-R network dan fiber optik yang sudah terbukti secara global dalam hal keselamatan perkeretaapian, khususnya kereta cepat. Lalu, terdapat juga Internal dan Eksternal Lighting Protection System pada konstruksi KCJB.

“Sistem keamanan KCJB tidak hanya terpasang pada rangkaian EMU. Mulai dari Tegalluar, dan di sepanjang trase KCJB, Kami sudah siapkan berbagai sistem keamanan tingkat tinggi agar KCJB dapat melesat dengan baik dan optimal,” ucap Dwiyana.

Jurnalis: Agung Nugroho