JAKARTA – Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengungkpkan percakapan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sebelum terjadi penembakan ke Brigadir J di rumah Sangguling, Duren Sawit, Jakarta Selatan.
“Kita punya (rekaman) waktu di Sangguling itu. Ada satu peristiwa yang kalau dalam rekaman video, yang kami dapatkan dalam rekaman raw material yang kami dapatkan, kurang lebih satu jam, yang tadi kita juga tanyakan,” kata Taufan, Jumat (12/10/2022).
Taufan menyebut, ada komunikasi antara Ferdy Sambo dan Istrinya menjadi pemicu peristiwa di TKP pembunuhan, yakni di rumah dinas mantan Kadiv Propam yang terletak di Komplek Polri Duren Tiga nomor 58.
“Ternyata juga ada komunikasi antara Pak Sambo dan Bu Sambo sehingga memang sangat mempengaruhi peristiwa yang ada di TKP,” ujar Taufan.
Taufan mengatakan, jika Sambo telah melakukan rekayasa atas penembakan terhadap Brigadir J dan menjadi aktor utama pembunuhan.
“Pertama, pengakuan saudara FS bahwa dia adalah aktor utama peristiwa ini. Dia (Sambo) akhirnya mengakui dia yang paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini. Dengan pengakuan ini kita harap nanti penyidikkan dan selanjutnya sampai pengadilan bisa menghasilkan keputusan yang seadil-adilnya,” jelas Damanik.
Sementara Komisioner Choirul Anam menyebut Sambo mengakui bahwa Brigadir J masih dalam kondisi hidup saat tiba di TKP di kediamannya di Duren Tiga.
“Berikutnya (yang diselidiki adalah soal yang terjadi di Magelang. Akan kami sampaikan kepada penyidik,” ucap Anam.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan