Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono. Dok: Otorita IKN

JAKARTA – Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono menjelaskan tata ruang merupakan kombinasi dari sosial kultural penduduk. Menurutnya itu sebuah pondasi yang tidak bisa terlepas dan bagian dari tata ruang dinamis.

Bambang Susantono menyampaikan hal itu saat menggelar konsultasi publik Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) IKN pada Selasa, (13/9/2022).

“Saya garis bawahi bahwa apa yang kita lakukan hari ini ingin meletakkan landasan untuk suatu perencanaan hingga beberapa tahun ke depan,” kata dia, Selasa (13/9/2022).

Dia berujar untuk membangun nusantara dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tidak bisa hanya dalam kurun lima sampai sepuluh tahun.

“Namun pada tahun 2030-2034, 2035 hingga 2039, kemudian 2040-2045. Dan Insya Allah pada saat itu kita ingin benar-benar menjadi bangsa yang tidak lagi di bawah middle income,” ujarnya.

Dia mengaku, pihaknya juga akan segera menyelesaikan struktur organisasi agar dapat mengejar target beroperasi pada akhir tahun. Proses pengisian struktur organisasi tersebut akan dilakukan melalui lelang jabatan.

Struktur organisasi badan otorita nantinya akan diisi baik melalui penunjukkan langsung dan juga lelang jabatan. Menurutnya hal itu untuk bisa menjaring keterlibatan masyarakat lokal di sekitar IKN.

“Struktur organisasi sudah disiapkan, sekarang waktunya pengisian personel. Kami ingin secepatnya sebelum tenggat waktunya akhir 2022.  Dalam beberapa waktu ke depan kita akan membuka kesempatan buat orang-orang, prinsipnya seleksi, walaupun saya sebetulnya memiliki hak untuk memilih,” ucap dia.

Dia mengatakan, tidak mudah menata organisasi dari nol. Dimana biasanya ada masalah personil, tata kelola, anggaran yang harus semuanya kami siapkan.

“Kalaupun nanti beroperasi di 2023 tentu tidak bisa lari kencang punya kapasitas yg diharapkan semua pihak. Itu sebabnya asistensi dari tim transisi ini penting,” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho