Ilustrasi prajurit TNI

JAKARTA – Proses pergantian Panglima TNI sejak periode Reformasi selalu menjadi topik yang menarik perhatian banyak kalangan. Banyak pakar dan akademisi memberikan pandangan terkait perspektif dan ketentuan yang berlaku selama ini.

Suksesi di tubuh TNI selalu menjadi diskursus yang hangat mengingat TNI sebagai salah satu komponen penting Bangsa Indonesia banyak berperan penting dalam dinamika di Nusantara ini.

Ketua Bidang Hankam dan Siber DPP Partai Perindo, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, sekaligus Pengamat Militer dan Intelijen menyatakan Panglima yang nantinya akan menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa tidak hanya memahami cara pandang ke dalam organisasi, yaitu melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan organisasi yang harus diperhitungkan sebelum konsep pemberdayaan pegawai dimulai.

Lebih dari itu, menurutnya, Panglima TNI baru juga harus paham lingkungan strategis secara Outward Looking bukan saja Inward Looking.

“Ke depan kita harus siap memiliki Deterence Strategy (penangkalan) dalam hadapi perang. Bukan hanya perang Konvensional, tapi juga perang modern, perang nubika, dan perang siber,” kata Nuning saat dihubungi Indonesiaparlemen.com, Selasa (29/11/2022).

Selain itu, menurutnya Panglima TNI nanti juga harus dapat menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini terjadi di Indonesia dan perbatasan.

PR Panglima TNI di Daerah Perbatasan

Sementara itu dia juga mengatakan Panglima TNI baru dalam waktu singkat harus juga menangani Papua dan daerah perbatasan yang sarat konflik dg baik

“PR Panglima TNI juga di kawasan harus memiliki strategi hadapi AUKUS, fluktuasi di Laut Cina Selatan, adanya perang Rusia vs Ukraina yang merupakan perang multidimensi,” ujarnya

Nuning menambahkan, dari sudut pandang intelijen Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI juga harus meningkatkan sumber daya manusianya. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepiawaian mereka mencari informasi ancaman dari negara lain.

Disisi lain dia mengatakan sebaiknya kompartementasi tidak terlalu tinggi lagi, sehingga koordinasi dengan badan-badan intelijen lain dibawah koordinasi BIN berlangsung dengan baik sesuai regulasi.

“Harapan kepada Panglima TNI baru agar memberi atensi pada peremajaan alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit. Nuning juga berharap TNI kedepan bisa menjadi Tentara berkelas dunia ( World Class Army),” ujarnya

Dia mengatakan Kasal pengganti harus memiliki pendidikan yang bagus bukan hanya ilmu kemiliteran tapi juga keilmuwan disiplin ilmu lain.

“Memiliki prestasi yang mumpuni punya kemampuang manajemen tempur dan diplomasi militer yang baik. Juga memberi atensi kepada kesejahteraan dan pendidikan prajurit,” tukasnya

“Panglima TNI ditahun politik ini harus piawai menjaga keseimbangan dan pandai hadapi fluktuasi politik. Menjaga hubungan dengan baik diantaranya yakni stakeholder Polri,BIN da Kementerian/Lembaga (K\ L) lain, ” pungkasnya.

Jurnalis: Agung Nugroho