JAKARTA – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian berpendapat bahwa pandemi Covid-19 selama beberapa tahun terakhir merupakan momentum akselerasi Transformasi Digital Nasional.
“Kini telah membuktikan keberhasilan teknologi dalam membantu proses bisnis menjadi lebih
efisien, efektif, dan transparan,” kata Hinsa ketika menjadi keynote speech dalam acara Huawei Indonesia Media Camp 2022, Kamis (8/12/2022) di kampus Institut Teknologi Del Laguboti, Toba Samosir, Sumatera Utara.
Namun di sisi lain, sambung Hinsa, berdasarkan pantauan BSSN jumlah indikasi serangan siber (anomali traffic) di Indonesia mengalami peningkatan signifikan mencapai tujuh kali lipat (712%) dari 234,2 juta di tahun 2018 menjadi 1,6 Miliar anomali traffic di tahun 2021.
“Pada periode 1 Januari sampai dengan 6 Desember 2022, BSSN juga telah mencatat lebih dari 948 juta anomali traffic, serta mengirimkan 1.401 notifikasi deteksi dan insiden siber kepada stakeholder,” jelas dia.
Menurutnya, faktor terpenting yang tidak boleh diabaikan dalam proses transformasi digital adalah keamanan siber.
“Semakin tinggi tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, akan berbanding lurus atau paralel dengan risiko dan ancaman keamanannya,” ujar Hinsa.
Oleh sebab itu, BSSN menginisiasi penyusunan strategi keamanan siber nasional. Khususnya yang merupakan bagian dari strategi keamanan nasional untuk melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan sebagai akibat penyalahgunaan informasi elektronik dan transaksi elektronik yang mengganggu ketertiban umum.
“Kata kunci utama dalam membangun keamanan siber nasional adalah kolaborasi
seluruh pemangku kepentingan,” pungkas dia.
Hinsa berharap, semoga rangkaian kegiatan yang kita laksanakan ini dapat memberikan masukan (insight), wawasan, dan menjadi sarana diskusi bagi seluruh pihak, khususnya rekan-rekan media, untuk terus berkontribusi bagi ekosistem keamanan siber nasional Indonesia.
Jurnalis: Dirham
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan