JAKARTA – Partai Gerindra mengimbau semua pengurus dan kader partainya untuk memasang spanduk bergambar Prabowo Subianto di kampung hingga gang-gang tempat tinggalnya.
Hal itu dikatakan Sekjen Ahmad Muzani dalam keterangan rilis di Jakarta, Sabtu (15/1/2023)
Dia menginstruksikan itu guna memompa semangat kader untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024 mendatang.
“Saya minta dengan hormat kepada pengurus ranting dan anak ranting, PAC, DPC, anggota DPRD kota dan provinsi serta pengurus sayap partai, mulai hari ini kibarkan bendera, spanduk-spanduk di kampung-kampung, di gang-gang desamu, menjadikan Prabowo presiden, Gerindra menang 2024,” kata Muzani lewat siaran pers, Sabtu (14/1/2023).
Instruksi Muzani itu juga berkaitan dengan peringatan ulang tahun Gerindra ke-15 yang jatuh pada 6 Februari mendatang.
Muzani mengatakan kader tidak boleh puas dengan hasil Pemilu 2019 lalu yang menempatkan Gerindra sebagai partai peraih suara kedua terbanyak setelah PDIP.
Menurutnya, seluruh kader tetap harus bekerja keras. Kader, kata dia, jangan berhenti menyerap aspirasi masyarakat di berbagai lapisan.
Dia mengatakan kader pun tidak boleh puas sampai Prabowo Subianto bisa menjadi Presiden Republik Indonesia berikutnya.
“Kita akan terus berjuang sampai Prabowo jadi presiden. Untuk apa kekuasaan menjadikan Prabowo sebagai presiden? Untuk apa kekuasaan yang ingin kita raih? Catat omongan saya, untuk apa 15 tahun sampai sekarang kita menantikan kekuasaan agar Prabowo presiden?” ucap Muzani.
Dia menjelaskan bahwa kekuasaan yang dimiliki bukan untuk kepentingan golongan. Muzani menekankan kepada para kadernya bahwa Prabowo senantiasa membela rakyat miskin dan lemah.
Begitu pula jika nanti mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin Indonesia. Muzani menjamin Prabowo tetap mengutamakan kepentingan masyarakat kecil.
“Hanya satu maksudnya yaitu jabatan kekuasaan presiden itu akan dimaksudkan untuk membela dan mengurus kaum miskin. Mengurus orang yang lemah, orang yang terpinggirkan,” kata Muzani.
“Tukang bakso, kuli bangunan, pengangguran, buruh, petani, nelayan, pensiunan, tenaga honorer, tukang ojek, mereka harus diurus. Siapa yang membela mereka kalau bukan kekuasaan,” pungkas dia.
Jurnalis: Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan