Kepadatan kendaraan arus mudik di gerbang Tol Cikampek Utama, Jumat (21/4/2023) dini hari. Dok: Jasa Raharja

JAKARTA – PT Jasa Marga menyebut kebijakan diskon tarif tol berhasil mencegah terjadinya kepadatan arus lalu lintas arus balik. Jasa Marga mencatat kendaraan pada periode puncak arus balik lebih rendah dari prediksi.

“Ini juga bisa menjadi indikator bahwa memang lalu lintasnya tersebar ke hari-hari lain di periode arus balik,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Lisye Octaviana kepada wartawan, Senin (1/5/2023).

Lisye menyampaikan, pemerintah memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada dua gelombang. Gelombang pertama pada 24-25 April 2023, sedangkan gelombang kedua pada 30 April-1 Mei 2023.

Sebelumnya, Jasa Marga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen pada 27-29 April untuk perjalanan dari Gerbang Tol Kalikangkung KM414 Semarang sampai Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama) KM72. Hal ini dilakukan utuk mengajak masyarakat kembali dari kampung halaman di luar periode puncak arus balik.

“Hal ini memang dalam rangka upaya mendistribusikan lalu lintas tidak menumpuk pada saat puncak (arus balik),” ucap dia.

Dia merinci masih ada sekitar 465 ribu kendaraan yang belum kembali ke Jakarta atau sekitar 22,65 persen dari total kendaraan yang meninggalkan Jakarta selama periode Idulfitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023. Lisye memastikan PT Jasa Marga akan terus bersiaga untuk melakukan antisipasi jika terjadi lonjakan pemilir atau pemudik arus balik yang masuk Jakarta.

“Antisipasi memang sudah kita lakukan sebelumnya pada arus mudik kemarin dan sudah kita persiapkan di arus balik lebaran tahun ini, ada berbagai kapasitas yang kita tambahkan. Mulai dari pelebaran lajur hingga optimalisasi gardu khususnya di Gerbang Tol gerbang tol padat seperti Cikatama (Cikampek Utama),” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho