Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dok: ist

JAKARTA – Hasil survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan Ganjar Pranowo dinilai sebagai calon presiden yang akan melanjutkan program pemerintahan Joko Widodo. Sedangkan Anies Baswedan dinilai sebagai figur capres yang kan mengubah kebijakan Pemerintahan Jokowi.

“Sebanyak 58% menilai menilai Ganjar akan melanjutkan program Jokowi, yang menyatakan dia akan mengubah hanya 22%, dan masih ada 19% yang belum menjawab,” ucap Direktur Riset SMRC Deni Irvani.

Survei ini sendiri dilakukan 2-5 Mei 2023, melalui metode random digit dialing (RDD). Dengan jumlah sampel 925 responden dihubungi melalui telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei ini memiliki margin of error survei ±3.3 %pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei ini juga menemukan 47% publik yang mempersepsi Anies akan mengubah kebijakan Jokowi jika terpilih menjadi presiden. Sementara yang menyatakan akan melanjutkan hanya 27%, sedangkan belum jawab 26%.

“Penilaian publik pada Prabowo terbelah, sebanyak 36% menyatakan dia akan melanjutkan, dan 39% menilai dia akan mengubah program pemerintahan Jokowi. Sisanya, 25 persen, belum menjawab,” ucap Deni.

Survei ini juga menangkap sebanyak 33% publik menginginkan presiden baru mengubah program Presiden Jokowi. Sementara sekitar 57% ingin presiden baru bisa melanjutkan program yang telah dijalankan Pemerintahan Jokowi, sedangkan 10% lainnya belum menjawab.

Sementara itu, Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo unggul dalam head to head dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kalangan pemilih kritis. Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 2-5 Mei 2023.

“Dalam simulasi head to head atau dua nama, Ganjar mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo Subianto 41,9 persen. Ini mengindikasikan bahwa dukungan pada keduanya sangat seimbang,” ujar Deni Irvani.

Deni mengungkapkan suara Ganjar dan Prabowo ini sangat dekat dan tidak berbeda secara signifikan sehingga tidak bisa disimpulkan siapa yang lebih unggul. Menurut dia, dalam simulasi head to head ini, Prabowo terlihat cenderung unggul atas Ganjar pada bulan Maret sampai April 2023.

“Namun memasuki bulan Mei, pasca deklarasi Ganjar oleh PDIP, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo. Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo,” tutur Deni.

Sikap pemilih kritis ini konsisten dalam 2 kali survei (April 2023 dan Mei 2023). Hal itu menunjukkan ada asosiasi yang kuat antara tingkat kepuasan atau approval rating terhadap kinerja pemerintah, dengan keinginan agar capres bisa melanjutkan program Presiden Jokowi.

“Mereka yang puas terhadap kinerja pemerintah itu cenderung setuju bahwa capres ini sebaiknya melanjutkan program Presiden Jokowi, sementara yang tidak puas itu lebih memiliki aspirasi bahwa capres itu sebaiknya mengubah program Presiden Joko Widodo,” ucapnya.

Survei menemukan bagaimana publik menilai atau mempersepsi kinerja pemerintah ini akan sangat berpengaruh jika persepsi publik terhadap kinerja pemerintah tetap positif, atau bahkan semakin positif ini akan menguntungkan capres atau bacapres yang dinilai bisa melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi.

“Sebaliknya jika publik menilai kinerja pemerintah sekarang negatif ini ini justru akan menguntungkan lawannya atau bakal capres yang dinilai tidak akan melanjutkan atau membawa narasi perubahan,” pungkasnya.

Jurnalis: Agung Nugroho