Majelis Dzikir Hubbul Wathon. Dok: ist

JAKARTA – Suasana politik tahun 2023 terlihat makin dinamis. Hal ini dilihat dari persaingan antar partai, antar calon dan antar elemen saling berebut simpati dan dukungan masyarakat

Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) melalui Ketua Umumnya KH. Musthofa Aqil Siradj  menghimbau agar memasuki tahun politik masyarakat bisa menghadapinya dengan tenang dan saling menjaga perdamaian dan persatuan.

Dia juga mengingatkan para Kiai, Habib dan ulama juga menolak keras praktek politisasi agama dan isu-isu SARA yang bisa membahayakan keutuhan NKRI.

“Jangan sampai pesta demokrasi justru menimbulkan retaknya hubungan dengan sesama, antar anak bangsa, apalagi antar pemeluk agama dengan memanfaatkan isu-isu agama,” ungkap Kiai Musthofa.

Dia menjelaakan, pemilu adalah jihad kita sebagai anak-anak bangsa untuk menentukan calon-calon pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab.

“Mencintai rakyat dan menjalankan kewajiban sebaik-baiknya. Karena semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Yang Maha Kuasa,” ucap dia.

Dia berharap pemilu mendatang menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik, yang mempunyai sifat rahmatan lil alamin.

“Karena itu sesuai yang diajarkan oleh Rasululloh SAW. Mengedepankan kepentingan nasional dan masa depan anak bangsa,” jelas dia.

Dia mendorong agar perhelatan politik tersebut disambut dengan antusias semua elemen masyarakat, persaingan yang sehat dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Demikian amanat yang disampaikan para Kiai, Habaib dan Ulama kepada Majelis Dzikir Hubbul Wathon,” tutup Kiai Musthofa.
Jurnalis: Syahrudin