JAKARTA – Buruknya tingkat polusi udara di Jakarta dan sekitarnya menjadi salah satu keluhan yang disampaikan oleh masyarakat. Sektor transportasi dituding menjadi penyumbang terbanyak polusi udara.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro mengatakan, penggunaan kendaraan pribadi menyumbang polusi udara lebih banyak.

Berdasarkan data dari 2022, sebanyak 24,5 juta kendaraan bermotor yang teregistrasi di DKI Jakarta. Sebanyak 78 persen dari jumlah tersebut, merupakan kendaraan roda dua atau sepeda motor.

“Kemudian, (rata-rata) pertumbuhannya per tahun dari 2018-2022 itu 5,7 persen dan sepeda motor itu 6,38 persen,” ujar Sigit Reliantoro dalam media briefing “Kualitas Udara di Wilayah Jabodetabek” di Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Sigit menjelaskan, setiap tahunnya rata-rata kendaraan bermotor bertambah 1,2 juta unit, dengan sebanyak 1,046 juta unit di antaranya merupakan sepeda motor.

“Jadi yang paling penting konsep transportasi itu bagaimana memperbanyak perpindahan orang, bukan memperbanyak perpindahan kendaraan. Sehingga efisiensi per kendaraan itu sangat penting,” terangnya.

Jika dihitung satu kendaraan sepeda motor dapat mengangkut dua orang menghasilkan sekitar 7 CO gram per kilometer. Lalu, mobil penumpang 1,71 CO gram per kilometer. Sedangkan bus 2,3 CO gram per kilometer.

“Jadi artinya kalau kita naik bus, itu kontribusi kita terhadap CO itu jauh lebih kecil dibandingkan kita naik sepeda motor,” pungkas Sigit.

Jurnalis: Agung Nugroho