JAKARTA – Waringin Hospitality Hotel Group (WHHG) salah satu perusahaan bergerak di manajemen hotel, didirikan pada tahun 2010.

Merek-merek seperti Hotel 88, Avery Hotel, Luminor Hotel, Luminor Signature, dan Manage By WH dirancang untuk memberikan pengalaman yang nyaman dengan standar layanan yang tinggi kepada para tamu.

Dengan keahlian profesional dan pengalaman yang luas di industri perhotelan, WHHG terus membuktikan diri sebagai pemain top di industri ini. Saat ini, selain mengelola hotel untuk mitra, juga memiliki beberapa unit Hotel 88 dan Hotel Luminor.

Dengan misi menyediakan layanan hotel yang terjangkau dan dapat diakses untuk mitra, sambil menciptakan lingkungan kerja yang hangat dan bersahabat bagi anggota tim, memfokuskan pada kualitas pelayanan demi untuk kepuasan para tamunya, WHHG terus tumbuh sebagai salah satu pemain terkemuka di industri perhotelan di Indonesia.

Menurut Corporate Director of Marketing Waringin Hospitality Hotel Group, Metty Yan Harahap, dengan adanya pandemi Covid-19 membuat WHHG terus memantau dan dituntut melek secara makro maupun mikro kondisi tersebut.

Bagi Metty, selama berkarir di industry hospitality baru kali ini mengalami kejadian pandemi covid-19, yang mengakibatkan seluruh aktifitas harus dihentikan.

Corporate Director of Marketing Waringin Hospitality Hotel Group, Metty Yan Harahap. Dok: ist

“Seluruh aktifitas diberhentikan kaena covid-19, namun bukan berarti kita berhenti berpikir, bagaimana industri ini sudah berjalan lama tetapi belum pernah ada standar procedure operational untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini,” ucapnya.

Kemudian WHHG juga harus memikirkan dari sisi SDM yang begitu banyak, termasuk yang berada di WHHG sendiri. Dua point ini menjadi pembahasan di management.

Ia menjelaskan, bagaimana saat itu untuk bisa bertahan hidup, dan melakukan konsolidasi menajemen untuk melihat market mana yang mesti harus bergerak agar tetap melayani masyarakat luas, dikarenakan roda kehidupan terus berjalan pasti ada kebutuhan masyarakat.

Maka pihak WHHG menyasar industri yang terus bergerak pada saat pandemi, misalnya oil and gass, telekomunikasi, farmasi. Dengan konsepnya adalah mereka harus sehat pada saat berkerja, kemudian pulang ke rumah juga harus wajib sehat.

“Jadi kita membuka fasilitas yang mana masyarakat bisa untuk bertahan terlebih dahulu di hotel, dan memastikan mereka dalam kondisi sehat, dengan membuka paket-paket untuk para pekerja yang memang tetap harus berkerja ke luar kota. Sehingga ketika kembali ke keluarganya dalam kondis sehat pula,” terang Metty.

Market yang ditawarkan pihak WHHG, yaitu melalui online dan offline. Adapun secara offline menyasar industri yang mebutuhkan fasilitas yang ada di hotel, seperti restoran, kamar, ballroom untuk melakukan aktifitas agar perekonomian tetap berjalan.

“Ternyata yang kita lakukan konsolidasi dengan menjual paket-paket tersebut kepada industri yang masih terus bergerak. Di tahun 2017 kita mulai menemukan paket secara offline itu adalah standar transaksi jual beli yang memang customer dan pembeli masih bertemu dan berhadapan langsung,” ujar Metty.

Seiring berjalannya waktu, kemudian market berproses menjadi online, bahkan semakin meningkat dimana masyarakat mengenal dan menjadi nyaman dengan pembelanjaan online melalui travel.

Pergerakan online tersebut sebenarnya ada positif dan negatifnya. Untuk positifnya adalah konsumen melakukan transaksi dengan cara dimudahkan dan benefitnya banyak, namun negatifnya seperti kompetisinya dengan menggunakan tekanan-tekenan yang benar-benar bisa dirasakan.

WHHG sendiri membuat paket-paket yang dibutuhkan masyarakat dan industrinya terus bergerak. Seperti paket yang ditawarkan mulai dari paket meeting yang small dengan berjarak menggunakan protokol kesehatan (Prokes), paket wedding berjarak menggunakan prokes agar tamunya tidak datang secara bersamaan, berkerjasama dengan pemerintah daerah supaya mereka itu diberikan pengamanan kepada karayawan hotel, karena tidak mau kalau ada kejadian tamu hotel terdampak virus covid-19.

Dengan menggunakan Prokes kemudian berjalan dengan baik, WHHG sangat bersyukur dari pandemi ke endemi berjalan dengan baik dan bisa bertahan hidup dimana para karaywan hotel terus berkerja. WHHG disaat pandemi hotelnya tidak ada yang tutup, namun hanya beberapa saja yang tutup itupun karena adanya renovasi hotel.

Di tengah kesulitan akibat pandemi ini, pihaknya terus mencari celah yang memang dibutuhkan. Dan setelah pandemi tahun 2022 market online hotel ini sangat berkembang, bahkan banyak konsumen yang belanjanya langsung ke hotel Luminor melalui websitenya. Pergerakan market online hotel ini, juga sangat bagus dan terus bergerak secara positif.

Pada tahun 2020, 2021, dan 2022 market online-nya bergerak seperti ‘ngegas’ sampai saat ini. Maka pihak hotel Luminor mensyukuri telah berhasil mengedukasi konsumen bahwa belanja direct to our website sangat menguntungkan dikarenakan harganya terbaik dan koin yang dikumpulkan bisa menginap dimana saja.

“Misalkan ada konsumen yang menginap di Luminor hotel ada koin terkumpul sebesar 50 ribu bernilai rupiah, maka itu bisa menginap dimana saja dengan potongan koin tersebut. Jadi pihak hotel melakukan itu agar konsumennya tetap terjalin dengan baik, intinya menginap di hotel ini banyak benefitnya,” pungkas dia.

Jurnalis: Angie