JAKARTA – Bakal Calon Presiden Anies Baswedan akhirnya menceritakan secara detail kondisi yang terjadi di Koalisi Perubahan dan Persatuan KPP sebelum memilih Muhaimin Iskandar Alias Cak Imin yang membuat dinamika politik memanas didalam Koalisinya.
Hal ini diceritakan Anies secara gamblang dalam program “Blak-Blakan Anies-Muhaimin di Mata Najwa”.
Anies diminta menanggapi pernyataan Ketua Mejelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pemimpin yang tidak amanah hingga mengingkari janji.
“Sebenarnya saya tidak ingin menanggapi secara detail ini semua. Saya sangat hormat kepada Pak SBY, beliau adalah panutan, presiden yang telah mengabdi 10 tahun, teladan.”
“Dalam hal ini ada beberapa fakta yang terpaksa harus saya sampaikan di sini,” ungkap Anies.
Anies mengungkapkan ketidakcocokan pendapat atau perbedaan pandangan politik yang tidak bisa dipertemukan.
“Mulai tanggal 27,28,20 di hari minggu, senin selasa ada percakapan intensif di tim 8 dan pada tanggal 28 Agustus 2023 itu terjadi situasi perbedaan pandangan yang tidak bisa dipertemukan,” Ucap Anies pada tayangan Mata Najwa, Selasa (4/9/2023).
Anies menjelaskan tentang perbedaan pandangan sudah mulai terlihat dari bulan juni terkait opsi Bakal Calon Wakil Presiden.
“Dimulai dari bulan juni, saya sampaikan kepada pak Surya Paloh, Nasdem, PKS maupun Demokrat. bahwa opsi yang tersedia saat ini adalah AHY.” Jelas Anies.
Anies mengatakan sudah ada situasi perbedaan pandangan yang tidak bisa dipertemukan.
“Dan puncaknya itu pada hari Selasa, ada pertemuan yang mereka tidak tahu adanya perbedaan itu. Di situ di Tim Delapan, utusan Demokrat dan utusan NasDem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja di situ,” kata Anies.
Perbedaan pendapat terjadi di mana Demokrat menginginkan agar bakal cawapres ditetapkan segera, sedangkan NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu opsi lain.
“Tetapi kalau ditanya opsinya apa, juga nggak bisa jawab, cuma menunggu saja siapa tahu ada opsi, kenapa buru-buru.”
“Dan perbedaan itu kemudian tidak ditemukan, sampai keras sekali, karena ada beberapa statement-statement yang kurang tepat,” ujar Anies.
Jurnalis: Dewo
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan