SURABAYA – Pasangan calon pengantin yang menggunakan flare saat prewedding hingga menyebabkan bukit Teletubbies di Bromo, Jawa Timur, terbakar akhirnya diperiksa polisi.
Percikan api dari flare yang dibawa oleh HP dan PMP membuat sabana terbakar dan meluas ke area lain hingga hari ini, Selasa (12/9/2023).

Calon pasangan pengantin itu pun sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Mereka mengaku menyesal karena menyebabkan kebakaran. Pasangan calon pengantin juga berujar sudah berusaha memadamkan api kala terjadi kebakaran.

“Setelah kejadian ya pasti menyesal. Mereka menyesal. Sebenarnya pada saat kejadian mereka juga panik dan mereka juga sudah berupaya tuh, cuman karena tidak ada sumber air, yang ada cuma botolan (air mineral), mereka tidak bisa berbuat apa-apa,” ungkap Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Achmad Doni Meidianto

Doni kemudian menjelaskan kronologi kebakaran itu bisa terjadi. Awalnya, pasangan calon pengantin datang bersama 4 orang kru WO. Mereka kemudian menggunakan flare sebagai properti.

Tak disangka, percikan api dari flare membuat rumput kering terbakar. Mereka pun segera berusaha menyiram api dengan air dari botol air mineral yang mereka bawa.

“Beberapa ada yang bawa botol minum, ada yang nemu ambil air dari (mobil) jip juga nggak bisa (untuk memadamkan), karena apinya kan cepat membesar,” kata Doni.

Sayangnya, kala kejadian itu mereka tidak langsung melapor kepada tim Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

“Nggak (sempat lapor ke TNBTS). Tapi kebetulan dekat lokasi itu ada pos pantau TNBTS, jadi petugas langsung nerima laporan itu dan langsung disamperin,” ujarnya.

Meskipun sudah menyebabkan kebakaran yang cukup fatal di area Gunung Bromo, pasangan calon pengantin belum ada kemungkinan untuk dijadikan tersangka karena masih dalam tahap pendalaman.

“Bahasanya bukan tidak menetapkan, itu kan saya sudah berulang kali dalam setiap interview, nggak pernah saya ngomong ‘tidak ditetapkan sebagai tersangka’. Ini kan masih dalam tahap pendalaman,” tegas Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana.

Jurnalis: Dewo