JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengklaim belum pernah menerima laporan penolakan dari ASN untuk pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), sampai hari ini.

Hal itu dikatakan Menteri Anas saat saat ditemui wartawan usai terima kunjungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

“Apalagi di sana akan ada sekolah bertaraf internasional. Rumah sakit yang bagus, yang paling penting kan di situ. Kalau ASN muda tinggal di Bekasi, di Depok, di Bogor butuh waktu yang panjang. Kalau di IKN kan dekat. Jangan-jangan di sana bisa lebih produktif, ” ujar Anas.

Dia juga mengatakan Indonesia sendiri banyak belajar dari kesuksesan pemindahan ibu kota di berbagai negara.

“Itu dipelajari, mulai dari RUU nya, jarak dan sebagainya. Kita sudah pelajari dengan komprehensif, PU, Bapanas, dan lain-lain,” ujar Anas.

Siapkan Skenario Pemindahan ASN

Menteri PANRB Anas telah menyiapkan skenario secara detail untuk pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN)

“Skenario pemindahan ASN ke IKN termasuk kementerian lembaga apa saja, eselon 1 apa saja yang akan pindah termasuk eselon 2 siapa saja yang akan geser ke IKN dalam jangka waktu yang pendek ini. Pihaknya tinggal menunggu kesiapan berapa tower yang disiapkan di IKN, ” ujar Anas.

Dia mengungkapkan adanya rencana perpindahan 1.250 ASN pada bulan July 2024. Selain itu, lebih dari 1.000 TNI Polri juga akan pindah ke IKN tahap awal.

“Kami sedang menunggu usulan Kapolri terkait perlunya polres IKN. Ini sedang kita kaji,” ujar Menteri Anas.

Anas menyebut pihaknya juga sudah melakukan simulasi dengan seluruh instansi.

“Presiden meminta kita menghitung tunjangan biaya kemahalan, begitu juga insentif untuk ASN yang akan pindah. Bulan Agustus (2024) ASN sudah ada di IKN,” pungkas Anas.

Jurnalis: Agung Nugroho