JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengungkap jumlah aksi penyampaian pendapat di muka umum dalam wilayah hukum lembaganya meningkat sepanjang 2023.

Polda Metro Jaya mencatat adanya 2.353 pelaporan terkait kegiatan aksi unjuk rasa dari berbagai elemen massa di Jakarta dan sekitarnya.

Angka tersebut melonjak dari catatan sepanjang periode 2022, yang mencapai 1.890 aksi unjuk rasa.

Karyoto menyebut anggota jajarannya bisa menjadi satuan kepolisian paling sibuk di dunia terkait pengamanan penyampaian pendapat di muka umum.

“Selama tahun 2023 Polda Metro Jaya telah berhasil mengamankan 2.353 kali kegiatan unjuk rasa,” kata Karyoto dalam acara rilis akhir tahun di Polda Metro Jaya, Kamis (28/12).

Setidaknya ada empat aksi unjuk rasa menonjol yang diamankan di tahun ini. Di antaranya, aksi terkait penolakan Perppu Cipta Kerja, aksi terkait Solidaritas Rempang Galang Riau, aksi terkait Batas Usia Capres-cawapres, aksi Solidaritas Palestina, serta aksi Munajat Kubro dan Doa Bersama PA 212.

“Dan tentunya unjuk rasa-unjuk rasa yang kecil di berbagai kementerian yang menyangkut tentang laporan kinerja maupun dugaan-dugaan korupsi di berbagai wilayah karena kita tahu Jakarta adalah pusat dari pemerintahan,” tutur dia.

Karyoto turut mengungkapkan jumlah unjuk rasa yang diamankan oleh jajaran Polda Metro Jaya ini merupakan yang terbesar dalam sepanjang sejarah kepolisian.

“Sepanjang sejarah mungkin polisi di seluruh dunia, yang paling banyak mengamankan unjuk rasa adalah Polda Metro Jaya, yang lebih sempit lagi Polres Metro Jakarta Pusat,” ucap Karyoto

Jurnalis: Agung Nugroho