KEBUMEN – Gelaran Pemilu 2024 sudah semakin dekat, kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kebumen ambil bagian dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.
Selain memberikan ajakan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024, Kemenag Kebumen juga memberikan pesan pemilu damai melalui khotbah Jumat dan acara keagamaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kemenag Kebumen, Sukarno seusai menggelar apel Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 di Kompleks Pendopo Kabumian, Rabu (3/1/2024).
Sukarno menyampaikan pesan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gusmen bahwa ASN di lingkungan kemenag harus menjaga netralitas dan bisa menjadi pengayom bagi masyarakat.
“Gusmen wanti-wanti dan beberapa kali dalam kegiatan supaya Kementrian Agama ini kita jaga netralitas, yang terpenting adalah menjadi pengayom dari masyarkat, artinya Kementrian Agama itu sebagai penyejuk jangan sampai nanti untuk aparatur Kementrian Agama justru malah bermasalah berkaitan dengan pelaksanaan pemilu,” kata Sukarno.
Rencananya, untuk menciptakan suasana sejuk jelang pemilu, pihaknya akan memanfaatkan kesempatan melalui khutbah Jumat sebagai media siar pelaksanaan pemilu. Pesan terkait pemilu damai, serta ajakan penggunaan hak pilih akan disampaikan dalam materi khutbah Jumat.
“Rencananya begini, setiap Jumat nanti satu bulan mendekati pemilu, ada khotbah nanti kita buat teks-teksnya, kita akan bekerja sama dengan bagian kesra dengan BKM (Badan Kesejahteraan Masjid),” imbuhnya.
Menurutnya, khutbah Jumat merupakan waktu yang tepat untuk menyisipkan pesan terkait pemilu. Selain khutbah Jumat, pesan serupa juga akan disampaikan melalui forum pengajian maupun kegiatan keagamaan lainnya. Dengan begitu diharapkan akan tumbuh kepedulian atau partisipasi masyarakat untuk bersama mensukseskan Pemilu 2024.
Sukarno juga memastikan masing-masing materi akan disampaikan secara objektif, tanpa tendensi ke salah satu peserta pemilu.
Sukarno mengatakan, Kemenag memiliki peran menyejukkan di tengah tensi politik yang kini mulai memanas.
Dia tak ingin pelaksanaan demokrasi lima tahunan ini justru menjadi pemantik perpecahan antarkelompok masyarakat.
“Kita punya penyuluh fungsional dan penyuluh non-PNS yang akan kita koordinasi supaya menyampaikannya, termasuk dalam tema-tema dalam pengajian dalam penyuluhannya itu temanya adalah bagaimana mensukseskan pemilu termasuk kesejukan terhadap umat karena saat ini pemilu sudah mulai hangat,” pungkasnya.
Jurnalis: Agung Nugroho
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan