JAKARTA – Kasus pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur selama penerbangan ternyata bukan hanya terjadi di Indonesia. Sebuah survei yang dilakukan pada Juli 2023 terhadap 6.893 pilot di Eropa oleh konsultan keselamatan penerbangan untuk European Cockpit Association menemukan, tiga dari empat pilot tertidur saat menerbangkan pesawat pada bulan sebelum survei.

Dilansir dari Business Insiders, Senin (11/3/2024), sekitar 75% dari responden mengatakan mereka telah mengalami setidaknya satu kali microsleep saat mengoperasikan pesawat dalam empat minggu sebelumnya. Seperempat dari responden bahkan mengatakan mereka mengalami lima atau lebih microsleep dalam periode yang sama.

Microsleep sendiri didefinisikan sebagai periode tidur singkat yang tidak terkontrol yang bisa terjadi dengan mata terbuka atau tertutup.

Survei tersebut juga menyoroti kekhawatiran tentang tingkat kelelahan pilot dan menegaskan maskapai penerbangan perlu mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini.

Langkah-langkah yang diusulkan, termasuk mempermudah pelaporan kelelahan, mengatur ulang jadwal untuk memberikan lebih banyak waktu istirahat di antara tugas, dan meningkatkan akomodasi hotel jika kru tidak dapat tidur nyenyak.

Hanya kurang dari seperempat dari hampir 7.000 responden survei yang mengatakan risiko kelelahan di maskapai penerbangan dapat mereka dikelola dengan baik. Hampir sepertiga dari responden menyatakan risiko kelelahan tidak dikelola dengan baik. Pilot yang terbang untuk maskapai penerbangan berbasis di Inggris dan Irlandia lebih cenderung menyatakan hal ini.

Hampir tiga perempat dari pilot yang menanggapi survei tersebut mengatakan,mereka “selalu”, “biasanya”, atau “kadang-kadang” tidak cukup istirahat yang memungkinkan mereka pulih dari kelelahan di sela-sela tugas selama empat minggu sebelumnya. Hal ini menjadi perhatian terutama saat terjadi penumpukan puncak musim perjalanan.

Sementara itu, terkait kasus pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur selama 28 menit dalam penerbangan dari Kendari menuju Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu, pihak Batik Air telah menonaktifkan sementara pilot dan kopilot tersebut.